Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan Terbaru, Rusia Enggan Tinggalkan Suriah Meski Rezim al-Assad Tumbang

Rusia tidak benar-benar meninggalkan Suriah meski rezim Bashar al-Assad tumbang.
Warga Qamishli di Suriah menggunakan telepon genggam mereka untuk mengambil gambar Presiden Suriah Bashar al-Assad yang rusak ketika orang-orang merayakannya setelah pengumuman oleh pejuang oposisi bahwa mereka telah menggulingkan sang presiden. REUTERS/Orhan Qereman
Warga Qamishli di Suriah menggunakan telepon genggam mereka untuk mengambil gambar Presiden Suriah Bashar al-Assad yang rusak ketika orang-orang merayakannya setelah pengumuman oleh pejuang oposisi bahwa mereka telah menggulingkan sang presiden. REUTERS/Orhan Qereman

Bisnis.com, JAKARTA -- Jatuhnya rezim Bashar al-Assad menandai perubahan mendasar dalam konstelasi politik di Suriah dan kawasan Timur Tengah. Rusia, yang dikenal sebagai sekutu dekat al-Assad dikabarkan mulai meninggalkan Suriah. 

Namun demikian, laporan terbaru mengungkap bahwa Rusia tidak sepenuhnya 'meninggalkan' Suriah. Menurut Reuters yang mengutip sumber di internal Suriah, Rusia tidak meninggalkan dua pangkalan utamanya yakni pangkalan udara Hmeimim di Latakia dan fasilitas angkatan laut Tartous. 

Pangkalan di Suriah merupakan bagian integral dari kehadiran militer global Rusi. Pangkalan angkatan laut Tartous adalah satu-satunya pusat perbaikan dan pasokan ulang peralatan Rusia di Mediterania. Sementara itu Hmeimim sebagai pos persinggahan utama untuk aktivitas militer dan tentara bayaran di Afrika.

Sumber-sumber Barat juga menuturkan bahwa Rusia memiliki pos penyadapan di Suriah yang dijalankan di samping stasiun sinyal Suriah. 

Sementara itu, rekaman satelit dari hari Jumat menunjukkan setidaknya dua Antonov AN-124, salah satu pesawat kargo terbesar di dunia, di pangkalan Hmeimim dengan kerucut hidung terbuka, bersiap untuk memuat peralatan milik Rusia.

Satu pesawat kargo terbang pada hari Sabtu menuju Libya. Namun, sumber Reuters, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Rusia tidak menarik diri dari dua pangkalan utamanya dan saat ini tidak berniat melakukannya.

Beberapa peralatan militer, lanjut Reuters, memang sedang dikirim kembali ke Moskow, tetapi tujuannya untuk mengumpulkan kembali kekuatan dan mengerahkan pasukan sesuai dengan perkembangan di lapangan.

Sumber lain dari kalangan pejabat senior pemberontak yang dekat dengan pemerintahan sementara Suriah, juga mengatakan bahwa masalah kehadiran militer Rusia di Suriah dan perjanjian sebelumnya antara pemerintah Assad dan Moskow tidak sedang dibahas.

"Ini adalah masalah untuk pembicaraan di masa mendatang dan rakyat Suriah akan memiliki keputusan akhir," kata pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa Moskow telah menyiapkan saluran komunikasi. "Pasukan kami kini juga berada di sekitar pangkalan Rusia di Latakia," imbuhnya tanpa merinci lebih lanjut.

Adapun Kremlin mengatakan Rusia tengah berdiskusi dengan penguasa baru Suriah mengenai pangkalan tersebut. Sayangnya, Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar atas laporan Reuters.

Sumber Rusia yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan diskusi dengan penguasa baru Suriah sedang berlangsung dan Rusia tidak menarik diri dari pangkalannya.

Di sisi lain, Reuters juga tidak dapat segera memastikan bagaimana pemimpin pemberontak Suriah Ahmad al-Sharaa - yang lebih dikenal sebagai Abu Mohammed al-Golani - melihat masa depan jangka panjang pangkalan Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang intervensinya pada tahun 2015 dalam perang saudara Suriah membantu mendukung Assad ketika Barat menyerukan agar dia digulingkan, memberikan suaka kepada Assad di Rusia setelah Moskow membantunya melarikan diri pada hari Minggu.

Adapun Moskow telah mendukung Suriah sejak awal Perang Dingin, dan telah mengakui kemerdekaannya pada tahun 1944 saat Damaskus berusaha melepaskan diri dari kekuasaan kolonial Prancis. Negara-negara Barat telah lama menganggap Suriah sebagai satelit Soviet.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper