Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ruhut Sitompul Buka-Bukaan Soal Modus Korupsi Anggota DPR

Anggota DPR Fraksi Demokrat Ruhut Poltak Sitompul menceritakan modus-modus korupsi yang biasa dilakukan oleh rekan-rekannya di legislator.

Bisnis.com, MEDAN - Didaulat sebagai lembaga terkorup oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 5 tahun berturut-turut, citra Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) semakin terpuruk.

Anggota DPR Fraksi Demokrat Ruhut 'Poltak' Sitompul menceritakan modus-modus korupsi yang biasa dilakukan oleh rekan-rekannya di legislator. Sebagian besar anggota dewan seperti kagetan. Mereka kaget dengan kekuasaan yang dipegangnya.

Lantas, bagaimana modus yang biasa dilakukan oleh anggota dewan untuk korupsi? Ruhut membeberkannya kepada Bisnis saat wawancara di Medan beberapa waktu lalu.

"Mereka tidak sabar kepingin cepat kaya. Kan seperti aku bilang, tugas DPR membuat undang-undang, budgeting dan anggaran. Budgeting itu anggaran yang hampir Rp3.000 triliun itu musti ada paraf kami, nah disitulah mereka bermain," ungkapnya.

Sebenernya, kata Ruhut, saat rapat hingga larut malam anggota DPR mendapatkan uang lembur lebih dari gaji yang mereka terima. Namun, biasanya anggota DPR meminta presentase dari proyek yang mereka golkan.

"Kalau itu saya haramkan. Semua tahu itu. Memperjuangkan Dapil, tapi anggarannya disunat, aku enggak mau," kisahnya.

Anggota DPR yang terlibat korupsi ditengarai akibat biaya politik yang mahal. Namun, Ruhut menyangkal bahwa faktor tersebut menjadi penyebab adanya praktik korupsi.

Untuk maju sebagai anggota DPR, Ruhut mengaku hanya menghabiskan dana sekitar Rp300 juta - Rp400 juta. Tetapi ada harga yang harus dibayar yakni lelah akibat harus turun langsung kepada pemilih.

Dia yakin sebagian besar Caleg enggan untuk turun ke Dapil dan menemui pemilih. Mereka lebih memilih menggunakan 'money politics' sehingga biaya untuk pemenangan mereka akan membengkak.

Ruhut mencontohkan saat Pemilu 2009 misalnya, ada seorang Caleg yang menghabiskan dana sampai Rp15 miliar untuk pemenangannya. Nyatanya justru Caleg tersebut tidak terpilih menjadi anggota DPR.

"Tapi kalau jadi itu pasti jadi rampok biar balik modal. Mulailah mereka jadi enggak bersih," ujarnya.

Dia bersyukur, dari 560 anggota DPR, Ruhut dinilai bersih dari korupsi oleh Ketua KPK Abraham Samad. Dia juga mengaku prihatin atas banyaknya kasus korupsi yang terbongkar di lembaga DPR.

Sulit untuk menghilangkan citra DPR sebagai lembaga terkorup. Terlebih lagi pada Caleg yang sudah terdaftar saat ini. Ruhut menilai para Caleg tersebut sebagian besar merupakan biang-biangnya koruptor.

"Aku akan tetap seperti aku sekarang, tetap aku enggak ada kompromi dengan korupsi," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper