Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Diminta Permudah Kredit bagi Petani

Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara meminta kalangan perbankan mempermudah proses kredit kepada para petani. Para petani selama ini mengalami kesulitan untuk memperoleh kredit perbankan karena tidak mampu melengkapi dokumen penjamin pinjaman.

Bisnis.com, MANADO - Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara meminta kalangan perbankan mempermudah proses kredit kepada para petani. Para petani selama ini mengalami kesulitan untuk memperoleh kredit perbankan karena tidak mampu melengkapi dokumen penjamin pinjaman.

Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap mengatakan para petani selama ini terpaksa meminjam uang kepada para renterin. Para petani terbukti mampu membayar pinjaman dari rentenir walaupun bunga pinjaman yang dipatok kadang mencapai 30%.

 “Karena itu, kredit UMKM pertanian di Perbankan misalnya dapat diperlonggar karena ketika verifikasi umumnya para petani tidak memiliki sertifikat tanah. Budaya di sini, para petani sangat malu kalau tidak bisa membayar,” ujarnya di Ratahan, Ibu Kota Minahasa Tenggara, Kamis (15/11/2013).

James mengatakan pihaknya terus mendorong para petani untuk memiliki dokumen tanah. Namun, proses untuk sertifikasi tanah juga membutuhkan waktu yang lama padahal saat ini pemerintah Sulawesi Utara tengah mencanangkan program swasembada pangan.

Adapun data Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa mencatat hingga sejauh ini terdapat 213 kelompok UMKM pertanian. Dari jumlah itu belum banyak yang memanfaatkan fasilitas kredit perbankan.

Pada tahun ini, Kabupaten Minahasa Tenggara berhasil melakukan swasembada pangan. Kabupaten yang berdiri tahun 2007 itu terpilih untuk pilot project Gerakan Tanam Padi 25 Ha (Gentadi 25) untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah Sulawesi Utara. Gentadi 25 bertujuan mendorong petani untuk tetap menanam padi, membuka lahan tidur, dan meningkatkan produktivitas lahan yang sudah ada.

Pada kesempatan yang sama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Luctor Etemergo Tapiheru mengatakan penguatan pangan melalui program Gentadi 25 menjadi salah satu perhatian Bank Indonesia Sulawesi Utara. Ketersediaan pangan sangat erat dengan menjaga kestabilan harga pangan yang menjadi salah tugas Bank Indonesia.

“Bank Indonesia berusaha menjembatani pelaku usaha pertanian dengan perbankan melalui pelbagai kegiatan karena pertanian akan memberi kontribusi positif bagi perekonomian Sulut,” ujarnya.

Data Bank Indonesia Sulut mencatat hingga Oktober 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) Sulut mengalami peningkatan sebesar 0,25% yaitu dari 98,96% pada September menjadi 99,20%. Namun, kesejahteraan petani masih belum memuaskan.

Luctor mendorong perbankan di Sulawesi Utara untuk terus meningkatkan kerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada petani guna meningkatkan perekonomian. Pada kesempatan itu, Bank Indonesia Sulut memberi bantuan berupa dua mesin rontok kepada kelompok tani di Kabupaten Minahasa Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper