Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat diminta untuk mempercepat tenggat batas utangnya sebelum 17 Oktober agar Pemerintahannya dapat terus berjalan.
Pendiri dan CEO firma Mario Sant Singh menerangkan berdasarkan U.S Congressional Budget Office ditegaskan bahwa kas akan habis pada 22 Oktober jika batas utang tidak dinaikkan.
Jika hal tersebut terjadi, ungkapnya, utang yang jatuh tempo diakhir bulan akan wanprestasi.
“Melihat pasar treasuries, pelaku masih mengharapkan agar dicapainya suatu kesepakatan mengingat rendemen 10 tahunan masih dibawah 2,65% jauh dibawah rendemen awal September,” ungkapnya dalam pesan tertulis, Kamis (10/10/2013).
Menurutnya, Pemerintah A.S juga akan tetap menghadapi risiko shutdown jika Republikan dan Demokrat tidak mencapai kata sepakat. Selain itu, ungkapnya, Dollar menghadapi tantangan untuk melanjutkan mode agresif awal tahun ini ditengah ketidakpastian ekonomi A.S.
Beberapa analis, sambungnya, mengatakan bahwa pelaku mulai memperhitungkan faktor penundaan pemangkasan stimulus. “Jadi saya cenderung menganggapnya sebagai pengecualian akan ekspektasi tinggi terhadap ekonomi dan keadaan finansial A.S selama kurva rendemen Treasuries terus mendatar, risiko terburuk Dollar A.S terus mengintai,” ujarnya.
Selain itu, Mario menegaskan bahwa data pengangguran pekan ini juga akan memberikan arah bagi berbagai kelas aset di AS.