Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LIVE REPORT APEC CEO Summit

Bisnis.com, NUSA DUA, BAli - APEC CEO Summit 2013 yang dimulai Minggu (6/10) pagi di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Live Timeline

Bisnis.com, NUSA DUA, BAli - APEC CEO Summit 2013 yang dimulai Minggu (6/10) pagi di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pertemuan yang diisi dengan pidato kunci dari sejumlah kepala negara itu mengambil tema Towards Resilience and Growth: Reshaping Priorities for Global Economy.

Berikut laporan Bisnis.com yang meng-update perkembangan konvensi ini (Semua waktu yang dipakai adalah Waktu Indonesia Barat): 

10:19 WIB
SESI VI. Final Session Today, Presiden Korsel Park Geun-Hye

15.43:

Sesi ini menghadirkan Pembicara Kunci Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, yang dilanjutkan dengan diskusi panel dengan pembicara Cher Wang, Chairperson HTC Corporation, Eric Rudder, EVP Advanced Strategy and Research Microsoft, dan John Rice, Vice Chairman General Electric. Sesi yang bertema The Business of Innovation: Why Does it Matter? itu dimoderatori Ellana Lee, Vice President & Managing Editor CNN.

15.55:

Presiden Park Geun-Hye tiba di lokasi dialog bersama para pembicara. Chairman Summit Wisnu Wardhana memperkenalkan Presiden Park ke audiens yang akan menyampaikan pidato tentang inovasi bisnis yang mengantarkan produk-produk Korea Selatan mendominasi pasar konsumer dunia dewasa ini.

16.00:

Presiden Park mengatakan inovasi yang lambat mengantarkan ekonomi dunia krisis. Korea Selatan, karenanya, mengembangkan inovasi dan ekonomi kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif tergantung dari kreativitas manusia. Karena itu ekonomi kreatif tidak memiliki batas pertumbuhan, sehingga potensi ekonomi kreatif tidak terbatas.

Teknologi dan industri baru menjadi inti dari kreatif ekonomi. Memang ada kendala dalam pengembangan ekonomi kreatif, karena tidak mudah melakukan valuasi finansial atas ide baru, industri baru dan teknologi baru, selain memiliki risiko tinggi. karena itu, sulit mengembangkan ekonomi kreatif kalau industri finansial tidak sepenuhnya berkembang.

Persyaratan yang penting untuk mendukung ekonomi kreatif adalah pendidikan. Bagaimana mengembangkan bakat kreatif melalui proses pendidikan, untuk menghasilkan talenta kreatif yang mampu menciptakan sesuatu yang baru. Karena itu Korea melakukan inovasi sistem pendidikan, mengembangkan talent pooling, dan menyiapkan rekrutmen yang memungkinkan talent masuk pasar kerja inovatif.  Kuncinya ada tiga, teknologi, finansial dan people.

16.15:

Dalam panel dialog, Cher Wang mengatakan sistem pendidikan sangat penting untuk mendukung inovasi, selain akses to finance. Dia juga yakin, ekonomi dan lingkungan usaha paling inklusif adalah lingkungan yang paling inovatif.

Menanggapi hal itu, John Rice dari General Electric mengatakan banyak perusahaan investasi jutaan dolar dalam endukung inovasi untuk mengembangkan produk untuk menciptakan produk, dan memuaskan pasar. Dan dia sepakat inti dari proses inovasi adalah manusia. 

Cher Wang menimpali, AS menjadi negara paling inovatif, dan karena itu masih bisa mengapung.

16.29:

Menurut Cher Wang, banyak hal dapat dilakukan dengan integrasi aplikasi, yang saat ini begitu berkembang karena inovasi. John Rice menambahkan produk dan smartphone semakin berkembang, produk dengan material yang makin excited yang itu semua merupakan hasil dari kreativitas. Dan hasilnya, setiap produk yang dikonsumsi pengguna saat ini bisa jalan lebih cepat, menjadi jauh lebih kecil, mengkonsumsi daya lebih efisien.

16.58:

Sesi Closed. 

10:17 WIB
SESI V: PM New Zealand John Key

14.30:

Perdana Menteri New Zealand John Key memasuki ruangan bersama Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan, Chairman Keidanren (Kadin) Jepang Hiromasa Yonekura dan Muchael Ducker, Presiden dan CEO International Fedex Express. Sesi yag bertemakan The state of the Global Trading System: Where to Next? ini dipimpin oleh Susan Schwab, Mantan US Trade Representative.

14.40:

PM John Key menjelaskan perihal multilateralisme, yang membutuhkan peningkatan efisiensi, prediktabilitas, kinerja yang kuat dari sistem pabean, fasilitasi perdagangan.  Hal senada dilanjutkan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

14.55:

Chairman Keidanren mengulas mengenai perlunya supply chain di kawasan yang lebih efisien. Berkaitan dengan itu muncul ekspektasi yang tinggi terhadap Trans Pacific Partnership yang meningkatkan permintaan akan efisiensi, melalui investasi, transfer personel dan transfer kapasitas industri. Dengan itu pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Pasifik bisa lebih berkelanjutan.

15.04:

Berkaitan dengan rencana pertemuan menteri perdagangan di Bali pada Desember, Menteri Gita Wirjawan mengatakan terdapat tingkat optimisme yang lebih besar saat ini tentang kelanjutan putaran Doha atau Doha Round dalam kerangka WTO. Indonesia cukup optimistik yang tadinya tidak ada harapan, termasuk tentang fasilitasi perdagangan. Pertemuan Bali Desember nanti akan kirim sinyal positif. Karena itu Gita mengatakan sebaiknya kesepakatan WTO nanti diubah menjadi Bali Round, bukan lagi Doha Round.

"Desember yang biasanya musim hujan, barangkali akan menjadi berlimpah matahari, dan akan memberi sinyal yang kuat ke seluruh dunia," mengenai kesepakatan baru WTO.

15.26:

PM Selandia Baru John Key menjadi tujuan favorit pertanyaan peserta. Dia mengatakan produk Selandia baru menjadi banyak dijual di banyak negara karena produksinya cost efficient.

Produksi yang efisien itu penting, karena dalam pandangan PM Key, kecepatan globalisasi meningkat, bukan melambat. Karena itu, mengapa tidak melakukan cost efficiency?

15.30:

Indonesia mendukung promosi produk dan pengurangan kemiskinan. Melalui pendekatan inklusif, termasuk mendukung produk pertanian seperti rotan, karet sambil melindungi lingkungan.

15.34:

Chairman Keidanren ditanya soal Abenomics, kebijakan ekonomi ala PM Abe. Dia mengatakan Abenomics mencakup kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang fleksibel, tujuannya adalah sebagai strategi pertumbuhan.

Kebijakan ini juga meningkatkan perekonomian perusahaan, melalui kesepakatan perdagangan bebas (FTA) dan kesepakatan kemitraan ekonomi (EPA). Juga dilakukan langkah tegas dan drastis dalam reformasi regulasi dan kelembagaan. Langkah ini akan merangsang pertumbuhan ekonomi sambil memulihkan kembali kesehatan keuangan pemerintah.

Dijelaskan, ronde pertama dan ronde kedua dari paket Abe tersebut sudah jalan.

Diyakini dengan implementasi strategi itu secara efisien, Jepang akan kembali kuat dan 10 tahun dari sekarang akan lebih tahan dan memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan.

15.40. Sesi closed.

10:16 WIB
SESI IV: Presiden Peru Ollanta Humala & Presiden Filipina Benigno Aquino III

13.10. 

Presiden Peru Ollanta Humala dan Presiden Filipina Benigno Aquino III memasuki ruangan. Kedua kepala pemerintahan ini menjadi narasumber untuk sesi III. Sesi yang bertemakan Why Inclusive Growth Matter ini dipimpin oleh Linda Yueh, Chief Business Corrrsepondent, BBC.

13.17:

Presiden Humala mengatakan pertumbuhan ekonomi perlu diredistribusikan. social inclusion, dalam kasus Peru, saat ini memiliki perekonomian yang sangat dinamis yang melipattigakan GDP dalam dekade terakhir.

Tantangan besar untuk politisi. Banyak politisi tidak berhasil menawarkan peluang ke warga muda untuk partisipasi aktif di pasar.

13. 20:

Di Peru, pemerintah memutuskan untuk berubah dan melakukan refokus strategi: Meningkatkan revenue dan menggunakan resources untuk terapkan kebijakan redistribusi. Mengembangkan sejumlah policy, pertama review peranan negara. Ubah fokus ke remote dan border areas. Memastikan negara menyediakan layanan ke seluruh rakyat untuk emnikmati pertumbuhan ekonomi, mendorong middle class.

13.23:

Di Peru, reformasi termasuk sistem pajak untuk meningkatkan jumlah pembayar pajak menjadi 30%, berarti ada 30% pembayar pajak yang sebelum reformasi punya aktivitas ekonomi tetapi tidak tersentuh. Reformasi di sektor pertahanan, pendidikan, kesehatan dan birokrasi pegawai negeri sipil. Perlu membuat birokrasi yang efisien.

13.26:

Tidak hanya itu, Presiden Peru melanjutkan, pemerintahnya memperkuat negara, yang menyediakan jaminan kepastian hukum, pemisahan kekuasaan, menyesuaikan dan mengikuti hukum internasional, di mana saat Anda bisa tidur nyenyak dan tidak merasa takut dengan apa yang terjadi esok pagi.

Populasi menjadi lebih produktif dan lebih berpartisipasi di pasar dengan memperbaiki pendidikan. Menyediakan 50.000 bea siswa setiap tahun. Untuk meningkatkan knowledge.

Selain program sosial, juga membuat kebijakan sosial, dengan menawarkan infrastruktur kesehatan dan pendidikan.

Dalam menjalankan strategi itu, banyak peluang inovasi dan kreasi. Strategi ini dipercaya telah mengubah Peru. Dengan kata lain Presiden sangat percaya pertumbuhan ekonomi harus berjalan sejalan dengan solusi redistribusi. 

13.28:

Presiden Filipina Benigno mengatakan senada. Filipina terus mendorong investasi, good governance, agenda pembangunan infrastruktur terus didorong. Program pendidikan, kesehatan dan pengurangan kemiskinan terus dijalankan, dan kepentingan si miskin harus dilindungi. 

Upaya memperbaiki birokrasi, memerangi korupsi terus dilakukan, dengan mendorong pemerintahan yang lebih terbuka.

13.42:

Presiden Benigno ditanya soal ketidakhadiran Obama, sangat memahami karena sebagai perekonomian terbesar di dunia harus menghadapi situasi yang sedang tidak mudah.

13.48:

Menjawab pertanyaan soal transformasi Filipina yang dianggap luar biasa, Presiden Benigno mengatakan "beri pengalaman rakyat tentang good governance". Soal praktik korupsi, suap dan lainnya. Intinya adalah, "rakyat adalah boss saya."

14.00 Sesi IV Closed

Presiden Peru dan Presiden Filipina meninggalkan konvensi.

10:15 WIB
12.00-13.00: LUNCH BREAK

Time for lunch and networking

 

10:13 WIB
SESI III: Paparan Presiden Chile Sebastian Pinera

10.47:

Presiden Chile Sebastian Pinera memasuki ruangan bersama Menteri Keuangan RI M. Chatib Basri, CEO Sanofi Chris Viehbacher, dan Chairman Basic Element Company Oleg Deripaska. Sesi yang membahas prospek pertumbuhan global dan evaluasi prospek masa depan ini dipimpin Martin Soong, Anchor CNBC.

10.50:

Presiden Pinera membahas situasi di AS dan sejumlah langkah yang perlu dilakukan negaranya. Dia sebutkan 4 pilar untuk menjaga perekonomian Chile dan Amerika Latin untuk meningkatkan kesejahteraan dan demokrasi. 

10.55:

Menkeu Chatib Basri menjelaskan latar belakang krisis 2008, krisis komoditas dan energi. Saat ini, situasi di AS yang memproduksi shale gas ubah keseimbangan energi, perubahan struktur global pengaruhi Indonesia. Indonesia tidak lagi bisa lanjutkan bahan mentah dan buruh murah.

Perlu siapkan peranan inovasi, human capital, sehinga mulai memberikan insentif supaya bisa investasi industri dengan lebih didukung R&D, menuju technology knowledged based economy. Dan itu didukung kebijakan makroekonomi yang bagus.

Di masa depan, keunggulan komparatif Indonesia akan ditentukan oleh iklim investasi yang kondusif, regulasi yang ramping, siap antisipasi gejolak finansial.

11.05:

Oleg Deripaska mengulas tantangan infrastruktur di Indonesia, tetapi tidak hanya infrastruktur keras tetapi juga melatih manusia agar siap menghadapi tantangan. Di China juga menghadapi tantangan membangun kapasitas imdustri yang lebih baik dan efisien.  

11.30:

Menkeu Chatib atas pertanyaan Martin, menjelaskan pentingnya open regionalism, kerjasama regional dalam investasi dan perdagangan yang lebih terbuka. Peranan investasi dan perdagangan regional dalam menjaga pertumbuhan dan stabilitas. 

11.36:

Menjawab isu tentang prospek policy regional, para panelis sepakat ekonomi regional dan terutama  China yang stabil,  bagus buat ekonomi dunia. Presiden Chile juga menambahkan semua negara harus mencermati kebijakan dalam negerinya terlebih dahuu untuk membuat keseimbangan khususnya pada neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan,

11.39:

Menkeu Chatib mengatakan Indonesia punya profil yang bagus, new consuming class, banyak sekali business opportunity, terutama pada investasi di sektor infrastruktur dan energi. Pemerintah siapkan iklim bisnis yang baik. Karena itu, dia mengatakan, "Investing in Indonesia is very dangerous, because is adicted." 

11.40:  Tanya Jawab

 Penanya dari Taiwan menagih jani Chatib saat bicara di Taiwan beberapa tahun lalu mengenai government efficiency.

Chatib menjawab reformasi terus dilakukan. Dengan joke, dia mengatakan banyak orang Indonesia saat ini menjadi religius karena takut deal dengan pemerintahan. Regulasi semakin transparan, pemerintah akan melanjutkan reformasi struktural, perbaikan iklim investasi.

11.45:

Menjawab pertanyaan, Chatib mengatakan peranan China sangat penting di Asia Pasifik, sangat dominan selalu melihat perkembangan ekonomi China termasuk pelambatan ekonominya dalam dua tahun terakhir. Dampaknya ke Indonesia karena sekitar 40% ekspor Indonesia ke China adalah komoditas dan energi yang berasal dari permintaan China. Pangsa ekspor Indonesia ke China sekitar 12%.

11.50:

Presiden Chile Pinera mengatakan investasi di pendidikan dan entrepreneurship sangat penting, karena itu menjadi prioritas di pemerintah Chile. Chile menjamin akses pada pendidikan berkualitas bagus di semua level untuk menjadi negara maju. 

Tidak hanya membuka iklim investasi tetapi juga menarik best inovator dari seluruh dunia. Memperbaiki doing business, perkembangan sangat cepat mengubah kultur, memperbaiki budaya inovasi dan entrepreneurship. 

11.53: Sesi III Closed

10:12 WIB
SESI II: Paparan PM Singapura Lee Hsien Loong

8.45:

PM Singapura Lee Hsien Loong memasuki ruangan. Sesi bertemakan A State of the World: A Strategic Assesment ini  ini dipimpin Norman Pearlstine, Chief Content Officer Bloomberg L.P. 

8.47:

PM Loong mengatakan perekonomian APEC telah tumbuh dua kali lebih cepat dari pertumbuhan dunia. Dia juga menjelaskan situasi  Amerika yang tengah menghadapi tantangan struktural, begitu pula Eropa, dan mengulas tentang potensi China yang besar.

9.00:

Chairman PwC Dennis Nelly menyampaikan hasil survei CEO tentang  transisi bisnis Asia Pasifik.

9.15:

Chairman COFCO Corporation Frank Gaoning Ning menyampaikan paparan tentang perlunya reformasi di semua aspek ekonomi yang mendorong kemampuan ekspor dan teknologi di China.

Saat ini China juga menghadapi tantangan, di mana ekonomi tergantung terlalu banyak pada ekspor impor, investasi dari luar, buruh murah serta depresiasi nilai tukar.

Dari sisi buruh, dia mengungkapkan setiap tahun sekitar 10 juta penduduk migrasi dari desa ke kota. Untuk mencegah ketidakstabilan sosial, reformasi harus dilakukan untuk mengubah tipe perkonomian dari low cost labour menjadi perekonomian yang lebih mengandalkan teknologi. Selain itu, ekonomi yang lebih tergantung ekspor perlu digeser menjadi ekonomi yang lebih mengandalkan konsumsi domestik. Karena itu investasi pemerintah dan investasi domestik perlu ditingkatkan untuk menjaga level pertumbuhan.

Dia optimistis reformasi akan terus berlangsung di China.

9.25: Tanya Jawab.

Denis Nally dari PWC menggarisbawahi perlunya negara terus bisa meningkatkan daya saingnya. Ia memakai istilah multiple country competitiveness di skala global. Contohnya India, kemampuan daya saingnya sekarang melambat karena berbagai tekanan termasuk depresiasi rupee, kondisinya sekarang lebih buruk dibandingkan dengan tiga lima tahun lalu.

9.30:

Raymond dari Moodys menjelaskan depresiasi yang cepat di India berdampak tidak baik karena mengurangi kemampuan bayar pinjaman serta lingkungan ekonomi lebih sulit. Amerika Latin juga menghadapi tantangan makroekonomi yang semakin sulit. 

9.40:

Menanggapi pertanyaan, PM Loong mengatakan sembari memahami situasi yang dihadapi Amerika, merasa kecewa juga dengan ketidakhadiran Presiden Obama pada pertemuan APEC kali ini karena Amerika adalah partner yang sangat penting bagi anggota APEC.

Menjawab pertanyaan peserta, PM Loong menceritakan strategi prioritas Singapura dalam meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia untuk kompetisi di pasar kerja.

Singapura berusaha menjamin agar investasi tetap tumbuh dengan menyiapkan sumberdaya manusia, fokus pada peningkatan skill dan  anak muda, menyediakan sekolah yang baik, guru yang baik, yang sepenuhnya didukung pemerintah.

Di Singapura, ada slogan semua sekolah adalah sekolah yang baik, dan setiap siswa harus menyelesaikan sekolah. Mereka disiapkan dengan sistem pendidikan berstadard tinggi untuk siap memasuki pasar kerja. Ini untuk mempertahankan sumberdaya yang berkeahlian dan siap kerja dalam jangka panjang. 

9.55. Sesi II closed. 

10:10 WIB
SESI I: Keynote Speech Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

8.10: 

Presiden SBY mengatakan tantangan yang dihadapi dunia dan anggota APEC saat ini tidak mudah. Namun agenda utama adalah jobs: menciptakan lapangan kerja untuk meningkatkan kesejahteraan. Perlu kerja bersama untuk raih kesejahteraan.


Presiden SBY menyampaikan 7 prioritas Asia Pasifik:

1. Mencegah kebijakan proteksionis dan melanjutkan tahapan liberalisasi perdagangan

2. Menjaga investasi di kawasan untuk memelihara pertumbuhan dan lapangan kerja,

3. Mengupayakan koneksi yang lebih baik untuk mendukung investasi dan lapangan kerja.

4. Mendukung usaha kecil dan menengah

5. Memastikan stabilitas finansial yang dibutuhkan untuk kelangsungan investasi dan perdagangan melalui kerjasama internasional seperti Chiang Mai Initiative.

6. Menyiapkan social safety net untuk penduduk miskin

7. Koordinasi kebijakan dan konsultasi regional.

Presiden juga menyampaikan prioritas Indonesia dalam tiga hal, yang diharapkan dapat berkolaborasi dengan komunitas bisnis:

1. Mempertahankan Bogor Goals, terkait dengan penurunan tarif, mengurangi hambatan perdagangan, perbaikan infrastruktur, mempercepat pengurusan kepabeanan, dan mengatasi ketidakstabilan finansial.

2. Mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pemerataan melalui pemberdayaan ekonomi, UKM, produktivitas perempuan, inklusi finansial, ketahanan pangan dan energi.

3. Meningkatkan konektivitas untuk memfasilitas pergerakan barang, jasa, modal dan manusia.

Presiden SBY juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperbaiki infrastruktur investasi, meski akhir-akhir ini menghadapi tantangan instabilitas finansial.

Namun dengan langkah kebijakan yang diambil, Indonesia berhasil mengatasi gejolak. Dengan prospek menjadi negara dengan GDP US$1,8 triliun pada 2030, SBY menjanjikan untuk menjaga lingkungan bisnis dan investasi yang lebih baik.

8.30:

Final point dari SBY:  Dengan mengatakan sebagai Chief Salesperson of Indonesia Incorporated, Presiden SBY menundang para investor dan pengusaha untuk investasi ke Indonesia.

8.31. Sesi I Closed

10:09 WIB
OPENING

7.45.

Chairperson APEC CEO Summit 2013, Wisnu Wardhana, memberikan sambutan laporan kepada peserta dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Wisnu melaporkan penyelenggaraan CEO-Summit serta mengungkapkan pencapaian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden SBY yang dinilai berhasil membangun Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, demokratis serta upaya membangun pemerintahan yang makin bersih, meski tantangan tidak mudah. 

 

BACA JUGA:


Penulis : News Editor
Editor : Arif Budisusilo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper