Bisnis.com, JAKARTA - Tertangkapnya Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini oleh KPK akibat dugaan korupsi membuat kepercayaan publik kepada pemerintah semakin hilang.
Demikian dikemukakan oleh Anggota Komisi VII DPR, Dewi Aryani ketika dimintai komentarnya soal penangkapan Rudi yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dewi mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mempercayai Rudi untuk masuk ke kabinet sebelumnya sehingga penangkapan itu sangat berpengaruh terhadap kepercayaan publik kepada pemerintah.
“Kasus penangkapan ini semakin menghilangkan kepercayaan publik pada pemerintah yang selama ini memang sudah tidak percaya,” ujarnya ketika ditemui di Gedung Parlemen, Rabu (14/8/2013).
Dia menilai dengan penangkapan itu berarti ada yang salah di pemerintahan terutama di Departemen ESDM sendiri sebagai induk SKK Migas.
Anggota Komisi DPR yang menangani masalah energi tersebut menambahkan penangkapan itu juga akan menjadi momen bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk masuk ke wilayah energi yang selama ini terkesan tidak transparan.
Sektor energi, ujarnya, merupakan sektor yang menjadi perhatian besar yang selama ini tidak banyak tersentuh oleh aparat penegak hukum.
Terkait kejadian itu, Dewi mengatakan komisi tersebut akan segera memanggil pihak-pihak terkait untuk mendapatkan penjelasan, termasuk pihak
ESDM. Namun, demikian dia belum bisa memastikan kapan akan dilakukan pemanggilan tersebut.
Dewi menilai dalam beberapa kali pertemuan di Komisi VI, Rudi menjanjikan akan melakukan reformasi di tubuh SKK Migas. Begitu juga dengan pembenahan untuk memperbaiki postus APBN dengan memperbaiki lifting minyak.
“Saya juga heran dengan kejadian ini. Rudi sebelumnya berjanji akan melakukan reformasi di tubuh SKK Migas,” ujarnya menegaskan. Namun demikian, dia mengatakan tidak mau menduga-duga pihak mana saja yang terkait dalam kasus tersebut.
“Jangan terlalu dini untuk menduga-duga, namun sektor energi harus dapat perhatian besar,” ujarnya.