Bisnis.com, JAKARTA--Penangkapan Rudi Rubiandini, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) oleh KPK diyakini akan memengaruhi iklim investasi migas di Tanah Air.
Menurut pengamat energi dari ReforMiners Institute Pri Agung Rakhmanto, secara langsung operasional kegiatan hulu migas saat ini memang tidak terpengaruh dan tetap akan berjalan seperti biasa.
Namun untuk investasi dan proyek-proyek migas skala besar, lanjutnya, cepat atau lambat tentu akan terkena imbas penangkapan Kepala SKK Migas oleh KPK.
Dia mengatakan perlambatan investasi pasti akan terjadi karena Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas dan investor lainnya akan wait and see perkembangan yang ada.
"Bagi mereka [KKKS Migas], pemberantasan korupsi oleh KPK sudah mulai masuk ke jantung sektor hulu migas [SKK Migas]. Itu berarti sinyal yang sangat negatif," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (14/8/2013).
Dia mengungkapkan iklim investasi industri hulu migas sudah sejak lama tidak cukup kondusif, salah satu indikatornya eksplorasi dan penemuan cadangan migas yang sangat minim,sehingga produksi minyak terus turun.
"Pembubaran BP Migas beberapa waktu lalu, dan saat ini penangkapan Kepala SKK Migas oleh KPK secara psikologis tentu akan mempengaruhi persepsi para pelaku di hulu migas," kata Pri.