Bisnis.com, JAKARTA - Kendati belum berhasil mengungkap pelaku yang melakukan serangan bom panci di Polsek Rajapolah, Tasikmalaya, Mabes Polri kini tengah mengurai unsur zat kimia yang digunakan dalam bom rakitan tersebut.
"Kami mencari unsur zat kimia untuk menjadi rujukan [bom milik] kelompok mana. Penyelidikan di-back up Densus[detasemen khusus] 88 Antiteror," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie, Senin (22/7/2013).
Sejauh ini, pihaknya sudah memeriksa tiga orang saksi dan mendengar keterangannya mengenai apa yang mereka lihat dan dengar dalam kasus itu.
“Tiga saksi didengar keterangannya karena terkait dengan pengetahuan apakah mereka melihat dan mendengar kejadiannya,” katanya.
Namun, Ronny mengakui belum mengetahui keterkaitan jaringan teroris mana atas pelaku serangan bom rakitan panci presto berdiameter 25 cm dan 15 cm itu.
Kapolda Jawa Barat Irjen Suhardi Alius, Minggu (21/7), menduga bom itu terkait kelompok teroris jaringan Bandung yang baru saja dibongkar Densus 88.
Sebelumnya, dua orang pria tak dikenal di lokasi kejadian dengan berboncengan motor Yamaha Mio, Sabtu (20/7) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Mereka diperkirakan masuk ke samping Markas Polsek lewat tempat pencucian sepeda motor di sebelah kantor polisi itu.
Keduanya menaruh bom panci itu di samping ruang Kapolsek kemudian kabur tanpa meninggalkan jejak.
Bernda itu juga juga ditempeli dengan paku payung, berisikan belerang, serbuk warna kuning, kabel, HP merek Nokia, mangkuk sakelar, lilitan kabel, dan batu baterai. Ledakan itu tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan dan tidak ada korban jiwa.