Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai Hary Tanoesoedibjo di media online cenderung mostviewed alias paling banyak dibaca. Ketika ia digandengkan sebagai calon wakil presiden mendampingi Capres Wiranto dari Partai Hanura, penolakan dari dalam pun mencuat.
Namun nama Hary kian populer. Banyak yang pro, akan tetapi tak sedikit yang kontra.
Mengapa Hary Tanoe ditolak oleh internal Partai Hanura? Karena pemilik MNC Group itu 'menabrak' prosedur. Itulah yang diungkapkan oleh pendiri sekaligus tokoh senior Partai Hanura Fuad Bawazier.
Fuad bilang pemasangan Hary Tanoe sebagai calon wakil presiden mengesankan partai bernomor urut 10 pada Pemilu 2014 ini telah diperdagangkan, tapi perhitunganmya tidak matang.
Di dunia maya juga banyak berkomentar atas kiprah pria asal Surabaya itu. Ketika Hary Tanoe tampil dilapangan hijau sebelum perandingan Indonesia XI melawan Arsenal FC, di akun twitter ada yang berkomentar: "Ngapain pula roy suryo sama HT ikut nyalamin pemain..," begitu tulis @asdan99di akun twitter-nya.
Padahal Hary Tanoe saat itu memang punya gawe. Arsenal diundang oleh RCTI, stasiun televisi milik tapian asal Surabaya itu.
Mengapa ia kontroversial? Pria kelahiran 26 September 1965, ini pengusaha yang terjun ke dunia politik setelah bergabung dengan Partai Nadem, tapi keluar dan kemudian bergabung ke Partai Hanura.
Pemilik stasiun televisi RCTI, MNC TV, Global TV dan Koran Sindo serta ratusan radio ini, juga mendirikan ormas Barisan Indonesia (Barindo) yang langsung dipimpinnya. Setiap hari wajahanya muncul di media massa baik untuk aktivitas politik, sosial maupun bisnisnya.
Siapa lagi politisi kontroversial versi Bisnis.com?
Aburizal Bakrie Pantang Mundur Tersandung Kasus Lumpur
Luthfi Hasan di Antara Kasus Sapi dan Perempuan