BISNIS.COM, JAKARTA—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan Polri mempercepat penanganan berbagai tindak kekerasan antarkelompok di Indonesia.
Pesan tersebut merupakan bagian dari instruksi yang diberikan SBY dalam acara peringatan HUT Bhayangkara ke-67 di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
Presiden mengatakan reaksi cepat Polri bisa mencegah korban jiwa sekaligus menghilangkan kesan negara membiarkan bentrokan-bentrokan komunal tertentu.
"Maksimalkan upaya pencegahan terhadap aksi kekerasan dan konflik komunal. Secara khusus, dalam tangani aksi kekerasan lakukan cepat, tepat dan tuntas," katanya, Senin (1/7/2013).
Polri, lanjutnya, harus bisa mencegah eskalasi konflik lokal menjadi konflik nasional melalui penegakan hukum yang adil dengan segera.
Kepala Negara meminta Polri menindak tegas kelompok yang memaksakan kehendak dan melanggar hak konstitusional pihak lain sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Beranilah bersikap tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Yakinkan [kepada masyarakat] setiap masalah yang timbul bisa dilokalisasi dan diatasi dengan cepat," kata Presiden.
Selain hal di atas, Kepala Negara memberikan 4 instruksi lain kepada para anggota Kepolisian yang berkumpul untuk merayakan hari jadi Polri di Depok.
Pertama, para anggota Polri diminta menjunjung tinggi kode etik pribadi, lembaga, negara dan hubungan masyarakat dalam melaksanakan tugas.
Kedua, Presiden menginginkan reformasi birokrasi di tubuh Kepolisian dituntaskan agar pelayanan publik Polri lebih responsif dan profesional.
Ketiga, Polri harus meningkatkan kapasitasnya melalui peningkatan kemampuan personel dan memperbaiki saran dan pra sarana penunjang.
Keempat, Kepolisian diharapkan mampu meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan komunikasi dengan aparat penegak hukum lain.
"Para penegak hukum harus saling bersinergi dan bukan bersaing secara tidak sehat. Apalagi memperebutkan kewenangan," kata SBY.