BISNIS.COM, SEMARANG – Unit pengelola kegiatan (UPK) bagian dari program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan (PNPM-MP) Jawa Tengah berhasil membukukan asset senilai R1,4 triliun selama 4 tahun sejak 2008 hingga Desember 2012.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermades) Jateng, Kusumardhono mengatakan kegiatan PNPM-MP sebagai sarana pengembangan ekonomi masyarakat juga melakukan pengelolaan
dana bergulir melalui 461 UPK di wilayah Jateng.
“Pengelolaan dana itu merupakan wujud implementasi dari penyelenggaraan pembangunan yang berbasis masyarakat, memberikan otoritas penuh kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan secara swakelola sesuai dengan skala prioritas kebutuhan,” katanya, Rabu (29/5/2013).
Kegiatan itu, lanjutnya, dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dasar yang bertumpu pada pembangunan manusia, berorientasi pada masyarakat miskin, partisipatif, transparan, akuntabel dan berkelanjutan sehingga program berkesinambungan dari tahun ke tahun.
Staf Bapermedes, Marjono menmbahkan pelaksanaan PNPM-MP 2013 di wilayah Jateng selama ini dilakukan di 29 wilayah Kabupaten meliputi 425 Kecamatan mencakup 6.574 Desa dengan total alokasi dana pada 2013 mencapai RP757,7 juta meliputi Rp37,6 APBD Jateng dan Rp720,1 dari APBN.
“Alokasi itu meningkat dari tahun 2012 dengan penganggaran hanya Rp665,6 juta meliputi Rp33,2 APBD dan Rp632,3 APBN, diharapkan bisa mendorong peningkatan jumlah asset 2013 ini,” ujarnya.
Menurutnya, sepanjang 2012, program PNPN-MP itu sudah berhasil menciptakan 13 usaha ekonomi produktif (UEP) dengan pendampingan sebanyak 1.073 orang fasilitator sehingga kedepan diharapkan perekonomian dan usaha kreatif masyarakat Jateng semakin berkemang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel