Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RAZIA PONSEL ILEGAL: Kementerian Perdagangan Sita 45 Blackberry

BISNIS.COM, JAKARTA-Kementerian Perdagangan telah menyita kurang lebih sebanyak 45 unit telepon seluler jenis Blackberry ilegal yang terjaring pada inspeksi mendadak di ITC Roxy Mas beberapa waktu lalu."Penyitaan itu hanya dari satu toko, memang ada

BISNIS.COM, JAKARTA-Kementerian Perdagangan telah menyita kurang lebih sebanyak 45 unit telepon seluler jenis Blackberry ilegal yang terjaring pada inspeksi mendadak di ITC Roxy Mas beberapa waktu lalu.

"Penyitaan itu hanya dari satu toko, memang ada beberapa toko namun saya tidak tahu berapa persisnya yang disita," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Kementerian Perdagangan, Senin (27/5/2013).

Gita mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah memproses hasil temuan telepon seluler yang ditengarai hasil dari penyelundupan dari negara tetangga tersebut.

"Kita sebagai konsumen juga harus bertanggung jawab, harus dilihat label tersebut sesuai atau tidak," katanya.

Gita menjelaskan, selain menyita Blackberry tersebut, pihaknya juga menemukan salah satu toko yang mencetak kartu garansi. "Hal itu merupakan perbuatan yang tidak benar, kartu garansi tersebut seharusnya dicetak di pabrik, bukan di toko seperti itu," ujarnya.

Sebelumnya, pada Selasa (21/5/2013), Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kemendag Nuz Nuzulia Ishak mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan akan melakukan penyitaan telepon seluler yang diduga ilegal atau belum mengantongi izin edar.

"Kita sudah mendapatkan ketetapan dari pengadilan untuk melakukan penggeledahan dan penyitaan untuk wilayah DKI Jakarta," kata Nuz Nuzulia.

Ia mengatakan pihaknya akan segera memproses secara hukum terkait beredarnya telepon seluler yang belum memiliki izin edar tersebut, dan dua di antara enam jenis telepon seluler yang belum memiliki izin edar tersebut adalah Blackberry Z10 dan Q10.

"Blackberry Q10 dan Z10 tersebut seharusnya tidak boleh beredar dahulu, dan barang-barang ini ditengarai berasal dari Malaysia yang diduga merembes (diselundupkan) dari Batam". (antara/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper