Animo publik yang cukup besar hingga di penghujung pertunjukan Laskar Pelangi tahun lalu dengan jumlah penonton mencapai 25.000 orang itulah, yang medorong para kreator musikal itu untuk kembali menyuguhkan tontonan berkualitas Musikal Laskar Pelangi II di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
Mira Lesmana, salah satu kreator pagelaran yang menggabungkan musik dan teater tersebut mengatakan Musikal Laskar Pelangi II ini akan lebih nakal dan berenergi, untuk kembali memanjakan publik dengan pertunjukan yang memang di khususkan untuk keluarga.
Dia menjelaskan kalau secara pakemnya, musikal itu kalau dipertontonkan kemabali tidak boleh ada perubahan karena itu merupakan pengulangan, tetapi memang para creator ini selalu ingin berkreasi dan memberikan beberapa sentuhan baru di musikal ini.
Dalam Musikal Laskar Pelangi ke II ini nantinya aka nada beberapa perubahan baik dalam bentuk koreografi, lagu, maupun set panggung. Jadi paling tidak penonton yang sudah menonton Laskar Pelangi yang pertama pasti akan mendapatkan beberapa kejutan baru yang lebih berenergi tanpa merubah durasi, ujarnya.
Dia berharap bisa menyajikan suatu pertunjukan yang panjang seperti teatrikal musik luar negeri Broadway yang digelar setahun penuh, tetapi karena keterbatasan waktu sehingga teater ini hanya berlangsung 11 hari dengan 16 kali pementasan.
Pertunjukan dimulai pukul 19.000 (untuk Senin-Minggu) dan tambahan pertunjukan pukul 14.00 pada (Sabtu-Minggu), khusus pada 8 Juli pukul 14.00 dan 19.00.
Tahun lalu kami pentas selama 3 pekan dan merupakan show terpanjang di Indonesia, tetapi kali ini waktunya cukup pendek yaitu dengan 16 kali pementasan, sebenarnya kami berharap bisa menyajika pertunjukan sepanjang tahun, katanya, kemarin.
Selain permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi, waktu pertunjukanpun bertepatan dengan liburan sekolah, sehingga memberi ruang bagi keluarga untuk mengajak putra-putrinya menyaksikan pagelaran seni yang memompa semangat hidup untuk terus mencari ilmu di tengah keterbatasan.
Yah, musikal ini memang mengangkat kisah Lintang si anak nelayan di daerah Belitong, Bangka Belitung yang penuh semangat belajar meski dia hadir dalam keluarga yang tidak mengenal pendidikan formal.
Antusiasme warga sudah terlihat dari penjualan tiket untuk early bird yang sudah habis terjual, tetapi jangan khawatir, untuk tiket kelas 1 (Rp350.000), VIP (Rp550.000) dan VVIP (Rp750.000) masih tersedia, ujarnya.
Pertunjukan musikal yang kali ini mengandeng Signature Musik Indonesia sebagai produser musiknya, seperti Musikal Laskar Pelangi session I, yang ke II ini nanti juga di dukung oleh totoh-tokoh yang mumpuni di bidangnya seperti Riri Riza sebagai sutradara, penata musik dan komposer oleh Erwin Gutawa, naskah dan lirik oleh Mira Lesmana, Jay Subiakto sebagai pengarah desain artistik, serta koreografi oleh Hartati dan diproduseri Mira Lesmana dan Toto Arto.
Teater itu berbeda dengan film, untuk itu membutuhkan komitmen dari para pencipta dan para penampilnya, dan kami menjanjikan kepada penonton untuk mempertunjukkan teater musik dengan perbaikan-perbaikan untuk bisa menjadi lebih baik lagi, kata Riri Riza.
Erwin Gutawa mengatakan ada sejumlah perubahan pada beberapa pemain mengingat rata-rata usia pemain yaitu 12-13 tahun atau dalam masa transisi dari anak ke remaja sehingga terjadi perubahan suara khususnya mada anak laki-laki.
Kami terpaksa melepas lima pemain lama, beberapa anak laki-laki suaranya sudah mulai puber, sementara yang lainnya postur tubuhnya sudah berubah, tetapi perubahan itu tidak signifikan mempengaruhi pertunjukan ini, ujarnya.
Dengan antusiasme penonton serta persiapan yang matang dari para pemain dan kreatornya, penyelenggara menargetkan jumlah penonton mencapai 16.000 orang. Karena waktu pentasnya juga hanya 11 hari, kami menargetkan jumlah pengunjung mencapai 16.000 orang, ujarnya.(api)