Bisnis.com, JAKARTA — Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) Benoit Coeure telah memberikan tanda-tanda bahwa pejabat-pejabat bank sentral semakin dekat untuk pembicaraan mengenai perubahan kebijakan. Mereka juga mempersiapkan untuk mengakhiri pembelian obligasi.
Coeure mengungkapkan kejelasan dari perubahan kebijakan tersebut akan dibicarakan pada awal 2018. Namun sejauh ini, Coeure mengakui mereka belum mendiskusikannya. “Komunikasi kami dalam kebijakan moneter akan berubah,” katanya kepara reporter di Skopje, Macedonia, pekan lalu, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (19/2/2018).
ECB tengah berusaha untuk menemukan waktu yang tepat untuk memberikan sinyal, bahwa ekspansi terlebar perekonomian Zona Euro menjamin bisa menahan pembelian aset dan bersiap-siap untuk kenaikan suku bunga.
Pada saat yang sama, inflasi yang masih rendah dan volatilitas di pasar global membuat para pejabat semakin berhati-hati, bahkan mengadakan permbicaraan formal terkait masalah ini.
Dewan gubernur ECB akan mengadakan rapat kebijakan kedua tahun ini pada 8 Maret 2018 di Frankfurt, Jerman, dengan sesi berikutnya diagendakan pada 26 April 2018. Pembelian obligasi saat ini ditetapkan untuk berjalan sampai setidaknya hingga September dan mengambil total kepemilikan menjadi 2,55 triliun euro, setara US$3,2 triliun.
Coeure sebelumnya mengatakan harapannya agar perpanjangan terbaru menjadi yang terakhir kalinya. Di Skopje, Macedonia, dia mengesampingkan kemungkinan Dewan Gubernur akan menaikkan suku bunga sebelum pembelian obligasi—selain dari pada investasi ulang utang jatuh tempo—berakhir.
Baca Juga
“Kami memiliki ekspektasi yang jelas di Dewan Gubernur. Kami memiliki urutan yang jelas yang artinya tingkat suku bunga tidak akan dinaikan sebelum pembelian aset berakhir,” katanya. Dia menambahkan, terdapat kebulatan suara di dalam Dewan Gubernur untuk menegakkan aturan ini.
Para ekonom memprediksi, ECB akan menunggu hingga enam bulan setelah pembelian obligasi berakhir untuk mengerek suku bunganya untuk pertama kalinya dan hanya akan dengan sangat berhati-hati, menaikkan suku bunga kembali ke 0% dari area negatif pada akhir 2019.
ECB tetap meminjam aliran dana selama bertahun-tahun dengan harapan bisa membujuk konsumsi dan investasi dengan tujuan akhir menghasilkan inflasi.
Sementara perhitungan itu berhasil di Zona Euro, mereka tampaknya masih terlena dengan laju pertumbuhan ekonomi lima tahun. Sehingga, kebijakan pelonggaran stimulus masih berjalan daripada waktu yang diperkirakan bahkan hingga pembelian obligasi berakhir.
Coerue yang bertanggung jawab sebagai Operasional Pasar ECB juga mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk panik terhadap perubahan arus di pasar. Dia menyebutnya sebagai koreksi global yang sebagian besar berasal dari Amerika Serikat.
ECB, tambahnya, tidak terlalu khawatir dengan volatilitas pasar global tersebut. Oleh karena pengaturan Zona Euro telah diatur sedemikian rupa dan sebagian besar dampaknya masuk ke pasar ekuitas.
“Volatilitas pasar merupakan fakta kehidupan dan kita harus hidup dengan itu,” sambungnya, seperti dilansir dari Reuters, Senin (19/2).