Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengakui bahwa dirinya menandatangani surat permohonan penundaan pemeriksaan Setya Novanto kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas permintaan ketua DPR tersebut.
Menurutnya, dalam permohonan tersebut pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta KPK menghormati praperadilan yang diajukan Setya Novanto.
Surat tersebut juga meminta KPK menunda pemeriksaan terhadap ketua umum DPP Partai Golkar itu dalam kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik selama proses praperadilan berjalan.
Menurut Fadli, permohonan itu atas permintaan langsung dari Setya Novanto sebagai masyarakat. Dia juga mengakui bahwa dirinya yang menandatangani surat itu.
"Mungkin aspirasi saja. Surat aspirasi. Ya meneruskan aspirasi saja. Jadi permintaan Novanto," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Rabu (13/9/2017).
Fadli berdalih bahwa persetujuan DPR atas permintaan Novanto itu adalah sesuatu yang wajar.
Baca Juga
"Sebagaimana halnya di masyarakat juga banyak permintaan semacam itu dan kalau dikirim itu tetap sesuai aturan dan UU yang berlaku. Sebagai permintaan meneruskan, istilahnya itu," kata Fadli.
Politisi Gerindra itu juga mengatakan bahwa semua pimpinan sudah mengetahui surat permintaan itu. Akan tetapi sesuai bidang, dirinyalah yang harus menandatangani surat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
