Kabar24.com, JAKARTA –Sehari menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-72, berlangsung kegiatan kenegaraan di Kompleks DPR Senayan, Rabu (16/8/2017).
Sidang tahunan MPR akan dimulai pada pukul 09.00 WIB dan akan dilanjutkan dengan Sidang bersama DPR dan DPD. Sementara, pada siang mulai pukul 14.00 akan berlangsung Sidang Paripurna DPR RI dengan agenda penyampaian nota keuangan pemerintah APBN 2018.
Sejumlah panser dan helikopter disiagakan di Kompleks MPR/DPR/DPD RI. Empat panser dan dua helikopter TNI Angkatan Udara telah disiapkan di belakang Gedung Nusantara. Aparat keamanan yang terdiri dari Paspampres, Brimob, polisi, dan TNI bersiaga di sekitar Gedung Nusantara di mana Presiden Joko Widodo dijadwalkan menyampaikan pidato tahunan.
Presiden Jokowi menyerahkan draf RAPBN 2018 kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan kemudian diserahkan kepada Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO).
Presiden Joko Widodo berjanji penambahan utang untuk menambal defisit anggaran tahun depan akan digunakan untuk kegiatan produktif.
Pemerintah bersiap menambah utang sebesar Rp399,24 triliun pada tahun depan. Langkah ini disiapkan sebagai konsekuensi dari defisit dalam Rancangan APBN 2018 yang dipatok 2,19%.
Presiden Jokowi ingin kredit usaha rakyat (KUR) bisa tersebar lebih luas lagi ke depannya. Program itu akan menjadi andalan untuk penguatan kemudahan akses masyarakat mendapatkan modal.
"Pada tahun 2017 ini, Pemerintah bertekad menjadikan Pemerataan Ekonomi yang Berkeadilan sebagai fokus utama pembangunan. Kebijakan itu utamanya," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi memaparkan poin-poin penjelasan dari asumsi makroekonomi. Berikut ini adalah penjelasannya:
Pertama, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,4%. Presiden mengatakan pertumbuhan ekonomi yang optimis tersebut akan dicapai melalui dukungan konsumsi masyarakat yang terjaga, peningkatan investasi, dan perbaikan kinerja ekspor dan impor.
Kedua, inflasi diperkirakan tetap dapat terjaga di tingkat 3,5%, didukung oleh perbaikan kapasitas produksi nasional, stabilisasi harga, serta harga komoditas global yang masih relatif rendah.
Ketiga, nilai tukar rupiah diperkirakan berkisar Rp13.500 per dolar Amerika Serikat. Dalam hal ini, Presiden menegaskan pemerintah bersama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan membangun upaya penguatan di sektor keuangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Keempat, rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan pada tahun 2018 diperkirakan sekitar 5,3%. Antisipasi pasar dalam menghadapi kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat serta kondisi inflasi domestik yang terkendali berkontribusi dalam upaya pengendalian tingkat suku bunga SPN 3 bulan.
Kelima, asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar US$ 48 per barel. Menurut Presiden, peningkatan kebutuhan energi dalam rangka pemulihan ekonomi global menjadi faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak pada tahun 2018.
Keenam, volume minyak dan gas bumi yang siap dijual selama tahun 2018 diperkirakan mencapai 2 juta barel setara minyak per hari, yang terdiri dari produksi minyak bumi sebesar 800 ribu barel per hari dan gas bumi sekitar 1,2 juta barel setara minyak per hari.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengingatkan pemerintah untuk tidak serampangan mengeksekusi program pembangunan infrastruktur.
Hal itu disampaikan Fadli dalam pidato pembukaan Sidang Bersama dan Rapat Paripurna DPR RI sebagai pengantar pembacaan Nota Keuangan RAPBN 2018 oleh Presiden Joko Widodo di Gedung Senayan.
"Pemerintah perlu memilih program infrastruktur mana yang dibangun, agar program tersebut bisa segera dirasakan oleh masyarakat."
Sidang Paripurna DPR dengan agenda pembacaan nota keuangan RAPBN 2018 dipimpin oleh Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon.
Sidang Paripurna DPR dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan agenda penyampaian nota keuangan pemerintah APBN 2018.
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali melakukan foto bersama bersama Ketua dan Wakil Ketua DPR RI di depan ruang sidang paripurna, sesaat sebelum memasuki ruangan sidang.
Presiden dan Wakil Presiden kali ini mengenakan pakaian resmi dengan setelan jas, tidak lagi mengenakan pakaian adat yang dikenakan pagi tadi.
Rangkaian mobil kepresidenan memasuki Gedung Parlemen.
Hampir semua menteri Kabinet Kerja dan sejumlah pemimpin lembaga negara sudah hadir dalam ruang rapat paripurna menunggu kedatangan Presiden dan Wakil Presiden. Presiden dan Wakil Presiden sesaat lagi akan segera memasuki ruang sidang dalam rangka menyampaikan RUU APBN 2018 beserta nota keuangan.
Presiden mulai beranjak dari lokasi ruang rapat paripurna menuju lift dan siap meninggalkan kompleks DPR MPR. Sebagian besar anggota DPR dan DPD juga tampak sudah meninggalkan ruangan rapat paripurna. Presiden dan Wakil Presiden sudah meninggalkan kompleks parlemen.
Jeda sebelum agenda selanjutnya pidato soal ApBN 2018
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo serta Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Mufida Kalla foto bersama para pemimpin lembaga usai mengikuti sidang bersama DPR dan DPD RI. Seusai foto bersama, Presiden tampak menyalami beberapa pejabat dan tamu undangan.
Presiden Joko Widoodo (Jokowi) sudah selesai menyampaikan pidatonya dan ditutup dengan lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan doa penutup
Jokowi mengatakan Indonesia bangsa besar, bukan karena jumlah penduduknya yang lebih dari 250 juta jiwa. Besar, bukan hanya karena memiliki 17 ribuan pulau. Besar, bukan hanya karena sumber daya alam yang melimpah. Tapi, kebesaran Indonesia karena bangsa ini sudah teruji oleh sejarah, bisa tetap kokoh bersatu sampai menginjak usianya ke-72 tahun.
Sementara, di beberapa negara lain, dilanda konflik kekerasan antarsuku, perpecahan antaragama, pertikaian antargolongan, kita bersyukur kita tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhinneka tunggal ika. Bahkan sekarang ini, kita menjadi rujukan banyak negara dalam hal mengelola kebhinnekaan dan membangun persatuan.
“Kita adalah bangsa petarung yang berani berjuang dengan kekuatan sendiri meraih kemerdekaan. Kita merebut kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan kita, ulama kita, para santri, pemimpin agama-agama kita, dan pejuang dari seluruh pelosok Nusantara.”
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzzani mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Tahunan MPR, Rabu (16/8/2017).
Muzzani menggaris bawahi janji Presiden mengenai daerah-daerah yang masih tertinggal.
"Saya kira baik, bagus, presiden ingin melakukan pemgentasan [kemiskinan] pulau pulau garis terdepan. Kita tunggu janji realisasinya lah karena masyarakat di sana kan menikmati kemerdekaan dengan mahal," kata Muzzani di Kompleks Gedung DPR/MPR.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odong (OSO) berpidato. Dalam pidatonya OSO menekankan, bahwa upaya mengurangi kesenjangan ekonomi memerlukan biaya besar.
"Kami dorong pemerintah untuk diversifikasi basis pajak untuk meningkatkan tax rasio, banyak memungut pajak dengan cara yang lebih murah. Kami juga dorong sumber pembiayaan domestik tanpa perlu mendorong kontroversi di tengah masyarakat."
"Kami ingatkan waktu krisis ekonomi, negara ini sudah berbuat sangat banyak dalam melindungi perbankan dan dunia usaha lewat obligasi rekap. Sekarang perbankan sudah sehat dan stabil. Apa balas budi perbankan dan dunia usaha dan negara ini? Apakah perbankan dan dunia usaha masih tega ambil untung sebesar-besarnya di tengah beban pemerintah dan rakyat makin menggunung," tukas OSO.
Sidang bersama DPR RI dan DPD RI dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan lagu Mengheningkan Cipta. Lagu diiringi oleh Orkestra Gita Bahana Nusantara pada pukul 10.46.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, serta Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla berfoto bersama dengan sejumlah pimpinan lembaga negara di depan pintu masuk ruang rapat paripurna setelah meninggalkan ruang rapat paripurna pukul 10.30 WIB
Presiden Joko Widodo meninggalkan ruang sidang paripurna setelah Ketua MPR Zulkifli Hasan resmi menutup Sidang Tahunan MPR 2017.
Presiden Joko Widodo mulai menyampaikan pidatonya di hadapan Sidang Tahunan MPR RI 2017 pada pukul 09.43 WIB.
Dalam pidatonya, Presiden menekankan bahwa tidak ada satu lembaga negara pun yang memiliki kekuasaan absolut, memiliki kekuasaan lebih besar dari lembaga negara yang lain.
“Inilah jati diri bangsa kita dalam bernegara. Inilah kekuatan bangsa ktia dalam menghadapi setiap tantangan. Inilah keunggulan bangsa ktia dalam menghadapi masa depan. Kekuatan yang juga terefleksikan dalam 72 tahun perjalanan bangsa kita dalam menghadapi setiap tantangan,” kata Presiden.
Presiden mengajak setiap elemen bangsa untuk menjaga modal persatuan yang dimiliki bangsa, yang berhasil membawa bangsa ini pada kemerdekaan. Modal persatuan itu menjadi bekal untuk dan pijakan untuk menghadapi ujian sejarah selanjutnya dan memenuhi janji-janji kemerdekaan.
Ujian sejarah tersebut termasuk tantangan globalisasi, dinamika perubahan yang maha cepat, kemajuan inovasi teknologi yang destruktif. Presiden mengatakan, dirinya yakin dengan adanya modal persatuan, Indonesia bisa menghadapi semua tantangan itu.
Beberapa anggota DPR datang terlambat ke sidang tahunan MPR. Salah satunya, salah anggota DPR perempuan dari fraksi PKB yang datang pukul 09.39 WIB. Dengan mengenakan kebaya hijau mentereng, dia tersenyum dan terburu-buru masuk ruangan.
Pada pukul 09.12 Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan sambutan.
"Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada presiden RI Joko Widodo. Presiden memakai akan adat Bugis katanya karena ini yang paling ganteng. Pak Jusuf Kalla adalah orang yang berjalan paling cepat dengan pakaian adat Jawa"
Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pada tahun ke-19 era reformasi saat ini, seluruh elemen bangsa perlu kembali merefleksikan empat tujuan didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Empat tujuan tersebut. Pertama, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kedua, memajukan kesejahteraan umum. Ketiga, mencerdaskan kehidupan bangsa. Keempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Muhfida Kalla memasuki ruang sidang bersama jajaran pimpinan MPR, DPR, dan DPD setelah berfoto bersama pada pukul 09.07 WIB.
Dalam sidang kali ini, Presiden dan Wakil Presiden memakai pakaian adat. Sidang dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta diiringi oleh Orkestra Gita Bahana Nusantara pda pukul 09.08 WIB.
Dalam sidang ini, sudah hadir Presiden Ke- BJ Habibie, Presiden Ke- Megawati Sukarnoputri, Wakil Presiden Ke- Trisutrisno, dan Istri Alm. Abdurrahman Wahid, serta Presiden Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie
Agak berbeda dari Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun lalu, suasana menjelang sidang kali ini terlihat lebih santai, baik dari sisi kesibukan petugas keamanan maupun arus undangan yang berdatangan ke Gedung DPR.
Kalau pada tahun lalu, petugas keamanan terlihat lebih mencolok di semua pintu masuk kawasan Senayan, kali ini mereka terlihat lebih santai meski tetap melakukan pengamanan sesuai tugas pokok mereka masing-masing.
Seperti tahun lalu, sejumlah tank dan kendaraan barakuda terlihat siaga di sekitar gedung utama persidangan yang dikenal dengan Gedung Kura-kura. Dua helikopter milik TNI Angkatan Udara juga terlihat parkir di lapangan sepak bola bagian belakang gedung tersebut pada pukul 08:15 WIB pagi ini.