Kabar24.com, JAKARTA -- Israel hari ini, Selasa (25/7/2017) memutuskan membongkar alat pemindai detektor logam yang dipasang di pintu-pintu masuk Masjid Al-Aqsa di wilayah Kota Tua, Yerusalem.
Perangkat keamanan Israel itu diganti dengan peralatan pengawasan yang tidak begitu mencolok, menurut laporan pemerinta Israel seperti dikutip Reuters, Selasa (25/7).
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menggelar pemungutan suara yang mendukung pencabutan detektor logam setelah rapat berlangsung beberapa jam. Rapat tersebut dilanjutkan kemarin setelah dihentikan sehari sebelumnya.
Ketegangan menyebar cepat sejak Israel memasang detektor logam di pintu masuk Masjid Al-Aqsa di Yerusalem setelah dua polisi Israel ditembak mati orang-orang bersenjata di sana pada 14 Juli lalu.
Utusan PBB untuk Timur Tengah, Nikolay Mladenov sebelumnya memperingatkan seriusnya dampak sengketa di kawasan suci Haram al Sharif yang bagi pemeluk Yahudi biasa disebut Temple Mount.
Mladenov mengatakan ketegangan harus sudah mereda sebelum salat Jumat pekan ini. Kalau tidak sengketa akan makin meningkat dan bisa memicu ketegangan di seluruh negara Muslim.
"Sangat penting untuk ditemukan solusi atas krisis yang tengah terjadi ini sebelum hari Jumat pekan ini. Saya berpandangan, ketegangan di lapangan akan makin parah jika hingga salat Jumat tidak ada jalan keluarnya," kata Mladenov kepada para wartawan usai mengikuti pertemuan Dewan Keamanan di New York kemarin waktu setempat.