Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menyatakan daftar nama calon duta besar (dubes) Indonesia untuk beberapa negara sudah sampai ke meja pimpinan DPR.
Meski demikan, TB mengaku sampai saat ini Komisi I DPR masih belum tahu persis nama-nama siapa saja yang diajukan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Saya dapat informasi bahwa sudah masuk ke pimpinan DPR nama-namanya. Tapi kami belum tahu persis siapa saja,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).
Namun yang jelas, TB menyebut nama yang sudah masuk ke pimpinan bukan hanya calon dubes Amerika Serikat (AS) saja, tetapi juga ada untuk beberapa negara lainnya.
“Saya dapat informasi bukan hanya dubes AS. Tetapi misalnya ada dubes-dubes lain, kalau tidak salah Korea Utara, kemudian yang belum ada itu mungkin Jepang dan beberapa negara,” ungkapnya.
Purnawirawan TNI ini melanjutkan, prosedur selanjutnya adalah pimpinan DPR akan menyerahkan ke pimpinan Komisi I supaya bisa cepat melaksanakan rapat dengan para calon dubes.
Baca Juga
“Tetapi bukan tes ya karena kami isinya hanya sifat rapat dengar pendapat. Kemudian melakukan pendalaman tentang tupoksi sebagai duta besar di negara yang dituju dan kemudian apa target yang akan dicapai,” bebernya.
Dalam rapat tersebut, lanjut TB, Komisi I DPR hanya akan memberikan rekomendasi dan penekanan-penekanan apa saja yang perlu dilakukan para calon dubes.
“Atau mungkin kalau calon itu tidak cocok Kami hanya menyerahkan pindah tempat. Hanya itu saja. Jadi tidak menyatakan lulus dan tidak lulus. Jadi bukan tes ya,” terangnya.
Meski demikian, TB belum bisa memastikan kapan rapat pendalaman calon dubes itu berlangsung. Namun, dia berjanji akan segera melangsungkan itu sebelum reses mulai.
“Ya insyaallah [bulan Juli] sebelum apa itu? Reses. Karena tanggal 24-25 kita sudah reses lagi kan?” ucapnya.
Lebih jauh, legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini menyoroti perlunya atensi khusus terhadap posisi dubes di negara-negara tertentu, misalnya saja untuk urusan Timur Tengah.
“Itu harus mendapatkan fokus. Nah kemudian secara ekonomis yang ada hubungan timbal balik dengan negara Republik Indonesia tentu harus mendapatkan perhatian. Misalnya Amerika tadi itu ya soal ekonomi yang nanti akan berkembang dan kemudian berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia, tentu harus ditempatkan dubes yang tepat,” tandasnya.