Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BGN Pastikan Tak Ada Kebijakan Penyaluran Bahan Mentah dalam MBG

Badan Gizi Nasional (BGN) menyebutkan penyaluran bahan pangan mentah dan olahan dalam MBG hanya dilakukan oleh satu SPPG
Guru membagikan ompreng MBG ke siswa kelas 1, di SDN 07 Slipi Pagi, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025). JIBI/Annisa Nurul Amara
Guru membagikan ompreng MBG ke siswa kelas 1, di SDN 07 Slipi Pagi, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025). JIBI/Annisa Nurul Amara

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan tidak pernah ada kebijakan penyaluran bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dia sampaikan menyusul ramainya polemik pemberian makanan ringan (snack) ataupun bahan mentah dalam program tersebut.

"Tidak pernah ada kebijakan menyalurkan bahan baku, karena program kita adalah program makan bergizi gratis, [ini] intervensi gizi, bukan memberikan bahan baku," kata Dadan di Sumedang, Jawa Barat, Selasa malam (24/6/2025), dikutip dari Antara.

Dadan mengatakan temuan bahan baku hanya terjadi di satu dari 1.885 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dia lantas meminta publik untuk tidak menyamaratakan layanan SPPG.

"Sekarang telah ada 1.885 SPPG. Kalau satu berbeda, itu artinya yang salah interpretasi, yang satu, bukan yang 1.854. Artinya yang lain solid memahami prosedur yang dikeluarkan badan gizi. Itu [oknum] yang berinisiatif, karena mikirnya mau libur, bahan awet, ya bahan baku," ujarnya.

Dadan mengatakan pelaksanaan MBG selama periode libur sekolah sangat tergantung pada kesediaan peserta didik datang ke sekolah masing-masing, karena MBG untuk anak sekolah dibagikan di sekolah.

"Kita harus tahu bahwa siswa itu bisa saja berasal dari daerah yang jauh, karenanya sangat tergantung kesediaan anak hadir di sekolah. Kalau bersedia datang, semisal seminggu sekali, maka pada saat datang kita beri makan, makanan segar, kemudian dibekali dua hari dengan makanan siap makan. Contohnya telur rebus, buah, susu, kacang, dan mungkin kue kering fortifikasi. Ya bukan bahan mentah, enggak ada kebijakan," ucapnya.

Kalaupun di daerah tersebut tidak ada satupun anak sekolah dan gurunya keberatan datang ke sekolah, maka makan bergizi untuk sementara berhenti pada periode libur sekolah.

"Tetapi jangan lupa bahwa setiap SPPG masih melayani kelompok ibu hamil, ibu menyusui, anak balita. Dan ini tidak mengenal hari libur, karena pengirimannya ke rumah masing-masing atau ke posyandu, dilakukan enam hari," tuturnya.

Sebelumnya, program MBG kembali jadi sorotan setelah bahan mentah dan makanan ringan masuk dalam menu yang diterima pelajar.

Bahan-bahan makanan mentah, makanan ultra-proses, dan kudapan ringan tinggi gula masuk dalam menu MBG. Kasus ini baru terungkap di sebagian wilayah Tangerang Selatan, Banten.

Foto-foto memperlihatkan bahan mentah seperti beras, makanan dan minuman praktis seperti biskuit, wafer, minuman sereal, susu UHT, telur burung puyuh, ikan asin, kacang tanah goreng, jeruk, pisang, dan salak yang menurut para pengakuan pengunggahnya adalah menu MBG para siswa, berseliweran di media sosial.

Pengelola dapur umum MBG yang mengaku bertanggung jawab, menyebut "kreativitas" ini dilakukan karena sekolah memasuki masa libur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper