Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Perkirakan 6.000 Tentara Korea Utara Tewas dalam Perang Rusia-Ukraina

Angka tersebut belum dapat terverifikasi secara independen. Baik Rusia maupun Ukraina tidak merilis data resmi mengenai jumlah korban jiwa dalam pertempuran.
Kondisi Kota Kiev, Ukraina, usai dibombardir oleh Rusia./Reuters
Kondisi Kota Kiev, Ukraina, usai dibombardir oleh Rusia./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Lebih dari 6.000 tentara Korea Utara diyakini tewas atau terluka saat bertempur di wilayah Kursk, Rusia, untuk mendukung perang terhadap Ukraina, menurut estimasi intelijen Inggris

Data tersebut menyoroti semakin kuatnya peran Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un sebagai sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perang yang kini memasuki tahun keempat.

Kementerian Pertahanan Inggris, melalui pernyataan di platform media sosial X, menyebut bahwa jumlah korban itu mencakup lebih dari setengah dari total 11.000 pasukan Korea Utara yang awalnya dikerahkan ke wilayah Kursk. 

"Tingkat korban yang signifikan hampir pasti terjadi akibat serangan darat skala besar dan berisiko tinggi," tulis pernyataan tersebut dikutip dari Bloomberg, Senin (16/6/2025).

Adapun, angka tersebut hingga saat ini belum dapat terverifikasi secara independen. Baik Rusia maupun Ukraina tidak merilis data resmi mengenai jumlah korban jiwa dalam pertempuran. 

Korea Utara sendiri baru mengakui pada April lalu bahwa mereka telah mengirim pasukan untuk mendukung Rusia. Namun, mereka tidak mengonfirmasi jumlah tentara yang dikirim maupun tingkat korban yang diderita.

Perkiraan ini muncul menjelang peringatan satu tahun penandatanganan perjanjian pertahanan bersama antara Kim dan Putin, yang menghidupkan kembali pakta era Perang Dingin. 

Sejak saat itu, Kim Jong Un telah menjadi penyokong penting bagi Rusia, tidak hanya dengan memasok misil dan amunisi, tetapi juga mengirimkan personel tempur.

Dalam pertemuan dengan penasihat keamanan utama Putin, Sergei Shoigu, di Pyongyang awal bulan ini, Kim menyatakan bahwa Korea Utara akan mendukung kebijakan luar negeri Rusia dalam semua isu politik internasional yang krusial tanpa syarat. Kunjungan tersebut merupakan lawatan kedua Shoigu ke Korea Utara dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper