Pandangan Mengenai Perempuan di Gereja
Paus Leo XIV memiliki pandangan yang sama mengenai peran perempuan di dalam gereja. Sebelumnya,
Fransiskus berulang kali meminta Kardinal Prevost, termasuk meminta dia mengawasi reformasi revolusioner yang menambahkan tiga perempuan ke blok pemungutan suara yang memutuskan nominasi uskup mana yang akan diajukan kepada Paus.
Namun Fransiskus mempertahankan batasan yang jelas, di mana ia berulang kali menegaskan ajaran gereja yang melarang penahbisan perempuan sebagai pendeta.
Selama konferensi pers Vatikan pada 2023, Paus Leo XIV mengatakan bahwa "perempuan dapat memberikan kontribusi besar bagi kehidupan gereja di berbagai tingkatan," mengakui "proses yang lambat" dalam memperluas peran perempuan di dalam gereja dan Takhta Suci.
Meskipun begitu, ia menolak gagasan bahwa menahbiskan perempuan akan selalu mengatasi masalah tentang representasi atau kesetaraan, dengan mengatakan bahwa "menjadikan perempuan sebagai pendeta tidak selalu menyelesaikan masalah, itu mungkin akan menimbulkan masalah baru", menurut laporan National Catholic Register pada saat itu.
Isu Krisis Iklim
Baca Juga
Kemudian mengenai krisis iklim, Paus Leo XIV meminta masyarakat lebih mengutakan aksi ketimbang hanya berkata-kata.
"Penguasaan atas alam tidak boleh menjadi tirani," katanya menurut Vatican News, dan sebaliknya harus menjadi "hubungan timbal balik" dengan lingkungan.
Fransiskus mengabdikan diri untuk mengatasi krisis iklim: Ia banyak menulis tentang perubahan iklim, menyelenggarakan pertemuan puncak lingkungan hidup, dan bertemu dengan aktivis iklim, pembuat kebijakan, dan bahkan eksekutif perusahaan minyak.