Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Perundingan Perdamaian, Dubes Rusia: Belum Ada Pembicaraan Langsung dengan Ukraina

Rusia dan Ukraina membahas masalah konflik dan perundingan perdamaian dengan Amerika Serikat (AS)
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov (kiri) bersama dengan Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto saat media visit Kedubes Rusia ke Redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (12/2/2025)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov (kiri) bersama dengan Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto saat media visit Kedubes Rusia ke Redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (12/2/2025)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov mengungkap perkembangan terbaru terkait perundingan perdamaian dengan Ukraina di tengah konflik antara kedua negara.

Tolchenov menjelaskan hingga saat ini belum ada pembicaraan langsung antara pihak Rusia dan Ukraina. Dia mengatakan, kedua negara sedang membahas masalah ini dengan Amerika Serikat (AS).

"Yang saya pahami, hingga saat ini belum ada pembicaraan langsung antara Rusia dan Ukraina. Kami sedang membahas masalah ini dengan pihak AS, pihak Ukraina sedang membahas masalah ini dengan pihak AS," jelasnya dalam sesi media briefing di Kediaman Dubes Rusia untuk Indonesia, Jakarta pada Senin (28/4/2025).

Tolchenov menuturkan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan bahwa pihaknya siap mengadakan perundingan perdamaian tanpa syarat. Namun, dia menyebut masih ada beberapa kendala dari pihak Ukraina.

Dia menuturkan, salah satu kendala tersebut adalah pertama, dekrit dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang melarang perundingan damai dengan Rusia. Kedua, Rusia juga ingin menegaskan perundingan tersebut nantinya bukan untuk memberi angkatan bersenjata Ukraina jeda untuk menata ulang dan memperkuat kapasitasnya.

Ketiga, Tolchenov menyebut kepentingan nasional Rusia harus diperhitungkan selama perundingan damai tersebut. Dia mengatakan, hal tersebut telah disebutkan oleh pihak Rusia berulang kali.

"Jadi, tidak ada NATO yang dekat dengan perbatasan kami, tidak ada keanggotaan Ukraina di NATO, tidak ada pangkalan militer NATO di wilayah Ukraina, dan juga penghormatan terhadap hak dan kebebasan penduduk berbahasa Rusia di Ukraina," jelas Tolchenov.

Dia menambahkan, perundingan untuk perjanjian damai, dan rancangan perjanjian tersebut sebenarnya telah dibahas dan bahkan diprakarsai pada Maret-April 2022. Tolchenov mengatakan pihak Rusia ingin melanjutkan perundingan perdamaian tersebut dengan mengacu pada rancangan yang telah dicapai tiga tahun lalu.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan pertemuan empat mata untuk membahas soal perang Rusia Ukraina.  

Mengutip Reuters, Donald Trump dan Volodymyr Zelensky melakukan pertemuan di Roma untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.  

Seorang juru bicara Gedung Putih mengebut bahwa pertemuan tersebut sangat produktif. Mereka duduk berdekatan dan berbicara selama 15 menit di Basilika Santo Petrus, tanpa didampingi staf.  

Adapun pertemuan ini menjadi yang pertama bagi Trump dan Zelensky sejak pertemuan yang penuh ketegangan di Kantor Oval, Washington, pada Februari 2025


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper