Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sahur Lewat Imsak, Benarkah Tidak Sah Berpuasa?

Adapun waktu imsak, yang sering terlihat dalam jadwal imsakiyah. Imsak dalam bahasa Arab adalah menahan.
Umat muslim berbuka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Umat muslim berbuka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Waktu imsak sering kali dipahami sebagai tanda dimulainya puasa oleh sebagian besar masyarakat Muslim. Saat terdengar kata imsak, banyak orang langsung menghentikan aktivitas makan dan minum.

Namun, apakah benar imsak adalah waktu dimulainya puasa? Imsak dalam bahasa Arab adalah menahan. Imsak adalah waktu dimulainya menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa. Imsak juga diartikan sebagai penanda dimulainya waktu puasa.

Adapun waktu imsak, yang sering terlihat dalam jadwal imsakiyah, merupakan waktu kehati-hatian yang ditetapkan oleh para ulama, biasanya sepuluh menit sebelum fajar. 

Apa Hukum Sahur Melebihi Waktu Imsak?

Puasa Ramadhan tetap sah meski seseorang makan sahur melebihi waktu imsak, karena waktu dimulainya puasa adalah saat terbitnya fajar atau adzan Subuh, bukan pada waktu imsak. Meski begitu, disarankan untuk menghentikan makan sebelum adzan Subuh guna memastikan puasa dilakukan dengan tepat dan menghindari keraguan mengenai keabsahannya.

Fenomena waktu imsak, yang sering kali dikumandangkan sepuluh menit sebelum Subuh, adalah tradisi yang hanya ada di Indonesia. Ini merupakan hasil kreativitas ulama Nusantara untuk memberikan perhatian kepada umat, agar puasa lebih sempurna dan menghindari kesalahan dalam menentukan waktu sahur.

Dilansir dari nu.or.id, Rabu (5/3/2025)  Imam Al-Mawardi di dalam kitab Iqna’-nya menuturkan: 

وزمان الصّيام من طُلُوع الْفجْر الثَّانِي إِلَى غرُوب الشَّمْس لَكِن عَلَيْهِ تَقْدِيم الامساك يَسِيرا قبل طُلُوع الْفجْر وَتَأْخِير (الْفطر) يَسِيرا بعد غرُوب الشَّمْس ليصير مُسْتَوْفيا لامساكمَا بَينهمَا


Artinya: Waktu berpuasa adalah dari terbitnya fajar kedua sampai tenggelamnya matahari. Akan tetapi (akan lebih baik bila) orang yang berpuasa melakukan imsak (menghentikan makan dan minum) sedikit lebih awal sebelum terbitnya fajar dan menunda berbuka sejenak setelah tenggelamnya matahari agar ia menyempurnakan imsak (menahan diri dari yang membatalkan puasa) di antara keduanya (Lihat Ali bin Muhammad Al-Mawardi, Al-Iqnaa’ [Teheran: Dar Ihsan, 1420 H] hal. 74). 

Dengan demikian, meskipun makan sahur melebihi waktu imsak tidak membatalkan puasa, disarankan untuk mengakhiri sahur sebelum adzan Subuh untuk memastikan ibadah puasa dilakukan dengan sah dan benar. (Siti Laela Malhikmah)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper