Bisnis.com, JAKARTA -- Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan pelukan hangat pada Sabtu (1/3/2025) waktu setempat setelah pemimpin Ukraina itu terbang ke London untuk berunding setelah 'didepak' dari Gedung Putih oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dikutip melalui Reuters, kerumunan di London orang bersorak ketika Zelensky tiba untuk berunding dengan Starmer di kantornya di Downing Street sebelum pertemuan puncak para pemimpin Eropa yang akan dihadiri oleh presiden Ukraina pada Minggu (2/3/2025) untuk membahas rencana perdamaian bagi Ukraina.
"Saya harap Anda mendengar sebagian sorak-sorai di jalan. Itulah orang-orang Inggris yang keluar untuk menunjukkan betapa mereka mendukung Anda [Ukraina] dan tekad mutlak kami [Inggris] untuk mendukung Anda [Ukraina]," kata Starmer kepada Zelensky.
Di sisi lain, Pemimpin Eropa lainnya juga mengeluarkan pesan dukungan untuk Zelensky dan Ukraina setelah pertemuannya dengan Trump, menyoroti perbedaan antara sekutu tradisional Amerika Serikat dan Eropa atas perang tersebut sejak Trump kembali menjabat.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pun berharap agar Zelensky dan Trump tetap tenang dalam sebuah wawancara setelah bentrokan di Gedung Putih itu.
"Saya pikir di luar ketegangan yang terjadi, semua orang perlu menenangkan diri, menunjukkan rasa hormat dan terima kasih, sehingga kita dapat melangkah maju secara konkret, karena apa yang dipertaruhkan terlalu penting," kata Macron.
Baca Juga
Macron mengatakan Zelenskiy telah mengatakan kepadanya bahwa pemimpin Ukraina itu bersedia untuk memulihkan dialog dengan Amerika Serikat, termasuk pada kesepakatan yang memberikan akses AS ke pendapatan dari sumber daya alam Ukraina,.
Sekadar informasi, dalam pertemuan luar biasa di Ruang Oval pada Jumat (28/2/2025), Trump mengancam akan menarik dukungan untuk Ukraina, tiga tahun setelah Rusia menginvasi negara tetangganya yang lebih kecil.
Politisi senior Rusia bereaksi dengan gembira atas apa yang mereka lihat sebagai penghinaan Zelensky di Gedung Putih, dengan mengatakan bahwa pemimpin Ukraina mendapatkan apa yang pantas diterimanya dan bahwa bantuan militer AS ke Kyiv sekarang harus dipotong.