Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan kembali Gaza diperkirakan membutuhkan lebih dari US$50 miliar setelah eskalasi serangan Israel ke Palestina dalam 15 bulan terakhir.
Hal tersebut terungkap dalam laporan penilaian yang dirilis oleh Bank Dunia (World Bank) yang bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Uni Eropa.
Dalam laporan bertajuk Gaza & West Bank Interim Rapid Damage and Needs Assessment (IRDNA) tersebut, rekonstruksi dan pemulihan Gaza diproyeksikan akan membutuhkan dana sebesar US$53,2 miliar selama 10 tahun ke depan. Mengacu pada asumsi kurs JISDOR Rp16.275 per dolar AS, kebutuhan dana itu setara Rp865,8 triliun.
Dari jumlah tersebut, sebesar US$20 miliar di antaranya, atau setara Rp325,5 triliun, diperlukan pada tiga tahun pertama.
Laporan tersebut, yang dikeluarkan di tengah rapuhnya gencatan senjata yang dimulai bulan lalu, memperingatkan bahwa kondisi belum siap untuk memulai upaya pemulihan dan rekonstruksi skala besar. Hal tersebut karena kurangnya kejelasan tentang bagaimana wilayah tersebut akan dikelola setelah serangan Israel dan pengaturan keamanan apa yang akan diterapkan.
"Kecepatan, skala, dan cakupan pemulihan akan dibentuk oleh kondisi-kondisi ini," tertulis dalam laporan tersebut, dilansir dari Reuters, Rabu (19/2/2025).
Baca Juga
IRDNA mengatakan lebih dari 292.000 rumah hancur atau rusak dan 95% rumah sakit tidak berfungsi, sementara perekonomian lokal mengalami kontraksi sebesar 83%.
Lebih dari separuh total perkiraan biaya pembangunan kembali, atau $29,9 miliar, diperlukan untuk memperbaiki kerusakan pada bangunan dan infrastruktur lainnya, termasuk perumahan, yang akan membutuhkan sekitar US$15,2 miliar untuk membangun kembali.
Dana sebesar US$19,1 miliar lainnya diperlukan untuk mengganti kerugian sosial dan ekonomi, termasuk sektor kesehatan, pendidikan, perdagangan dan industri yang hancur akibat serangan Israel.
Serangan Israel ke Palestina telah menewaskan lebih dari 48.000 orang, menurut pejabat kesehatan Gaza, dan meninggalkan daerah kantong tersebut dalam reruntuhan.
Pekerjaan pembangunan kembali selama bertahun-tahun, termasuk pembersihan bom yang belum meledak dan jutaan ton puing-puing masih harus dilakukan.