Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Ditunda Joe Biden, 1 Ton Bom dari AS Tiba di Israel

Pengiriman bom berat buatan Amerika Serikat, yang sempat ditunda semasa pemerintahan Joe Biden, telah tiba di Israel.
Tentara Israel berjalan di dekat tank di tengah konflik Israel dan Hamas di dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024./Reuters
Tentara Israel berjalan di dekat tank di tengah konflik Israel dan Hamas di dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pengiriman bom berat buatan Amerika Serikat, yang sempat ditunda semasa pemerintahan Joe Biden, telah tiba di Israel.

Sebuah kapal yang mengangkut bom MK-84 seberat 2.000 pon atau hampir 1 ton menurunkan muatannya ke puluhan truk di Pelabuhan Ashdod untuk dibawa ke pangkalan-pangkalan udara Israel.

"Bom yang dikirim oleh pemerintahan (Presiden AS Donald) Trump itu, yang tiba di Israel malam ini, adalah aset penting bagi Angkatan Udara dan IDF (angkatan darat) dan menjadi bukti semakin kuatnya aliansi antara Israel dan Amerika Serikat," kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz dilansir dari Antara, Senin (17/2/2025).

Pemerintah AS di bawah Presiden Biden menunda pengiriman bom tersebut pada akhir Mei 2024 ketika Israel melancarkan serangan darat di Kota Rafah, Gaza Selatan.

Sejak Israel melancarkan perang di Jalur Gaza, Palestina, pada Oktober 2023, lebih dari 76.000 ton peralatan militer telah dikirim ke Israel dengan 678 pesawat angkut dan 129 kapal, yang sebagian besar berasal dari AS, menurut Kementerian Pertahanan Israel.

Penggunaan bom berat oleh Israel dikaitkan dengan peristiwa pengeboman Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Gaza yang menewaskan lebih dari 470 orang pada Oktober 2023.

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mulai diberlakukan di Gaza pada 19 Januari dan telah menghentikan perang yang telah menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper