Bisnis.com, JAKARTA – Korban tewas kecelakaan pesawat Jeju Air di bandara internasional Muan, Korea Selatan, bertambah menjadi 120 orang.
Sebelum kecelakaan, pesawat Jeju Air 7C2216 yang tiba dari Bangkok dengan membawa 181 penumpang tersebut mengalami kecelakaan dan tergelincir hingga menabrak pagar perimeter bandara saat berusaha mendarat darurat pada pukul 09.07 waktu setempat.
Dalam video rekaman kejadian, pesawat Boeing 737-800 bermesin ganda itu terlihat tergelincir di landasan pacu usai mendarat tanpa roda pendaratan yang jelas sebelum menabrak dinding dan meledak. Foto-foto lain menunjukkan asap dan api melalap bagian-bagian pesawat.
kepala pemadam kebakaran Muan, Lee Jung-hyun mengatakan petugas berhasil menyelamatkan dua awak pesawat dari bagian ekor pesawat yang terbakar. Api berhasil dipadamkan pada pukul 13.00.
“Hanya bagian ekor yang masih tersisa, dan bagian lainnya (pesawat) terlihat hampir tidak mungkin untuk dikenali,” katanya seperti dikutip Yonhap News, Minggu (29/12/2024).
Lee menambahkan pihak berwenang telah beralih dari operasi penyelamatan ke operasi pemulihan dan karena kekuatan benturan, mereka sedang mencari di daerah sekitar untuk mencari korban tewas yang mungkin terlempar dari pesawat.
Baca Juga
Kedua awak pesawat dirawat di rumah sakit karena mengalami luka sedang hingga parah.
Beberapa jam setelah kecelakaan, kendaraan-kendaraan pemulasaraan jenazah berbaris untuk mengambil jenazah, dan pihak berwenang mengatakan bahwa sebuah kamar mayat sementara telah didirikan.
Menurut saksi mata, para pekerja yang mengenakan pakaian pelindung dan masker menyisir area tersebut sementara tentara mencari di semak-semak.
Kantor berita Yonhap mengutip seorang pejabat pemadam kebakaran yang mengatakan bahwa sebagian besar dari 175 penumpang dan enam kru pesawat diperkirakan tewas.
Pihak berwenang telah bekerja untuk menyelamatkan orang-orang di bagian ekor pesawat, kata seorang pejabat bandara kepada Reuters tak lama setelah kecelakaan.
Kecelakaan ini merupakan yang terburuk yang dialami oleh maskapai penerbangan Korea Selatan sejak kecelakaan Korean Air di Guam pada tahun 1997 yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Para penyelidik sedang menyelidiki dugaan tabrakan dengan burung dan kondisi cuaca sebagai faktor yang mungkin terjadi. Yonhap mengutip otoritas bandara yang mengatakan bahwa sambaran burung mungkin telah menyebabkan roda pendaratan tidak berfungsi.