Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat dukungan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol merosot ke level terendah sejak awal masa jabatannya.
Hasil tersebut terungkap ditengah upaya Yoon membela keputusan deklarasi darurat militernya dan menolak upaya untuk menggulingkannya melalui pemakzulan.
Dalam jajak pendapat mingguan yang dirilis Jumat (13/12/2024) oleh Gallup Korea, tingkat dukungan untuk Yoon turun menjadi 11%, turun 5% poin persentase dari survei minggu lalu. Tiga perempat responden mengatakan presiden harus dimakzulkan.
Survei tersebut dirilis setelah blok oposisi Korea Selatan mengajukan mosi pemakzulan kedua terhadap Yoon pada hari Kamis.
Peluang untuk meloloskannya dalam pemungutan suara yang kemungkinan akan berlangsung Sabtu (14/12/2024) besok tampak lebih tinggi daripada pemungutan suara sebelumnya karena lebih banyak anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat milik Yoon sendiri telah mengindikasikan bahwa mereka akan mendukung mosi tersebut.
“Pemakzulan adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri kekacauan ini dengan cepat dan aman,” kata pemimpin oposisi Lee Jae-myung dikutip dari Bloomberg saat dia mendesak anggota parlemen partai yang berkuasa untuk bergabung dalam upaya untuk menyingkirkan Yoon. “Sejarah akan mengingat pilihan Anda.”
Baca Juga
Setelah pelaporan resmi mosi tersebut ke parlemen pada Jumat sore, pemungutan suara paling cepat dapat dilakukan setelah pukul 2 siang pada Sabtu. Pemungutan suara harus dilakukan dalam waktu 72 jam sejak pelaporan.
Pihak oposisi membutuhkan setidaknya delapan suara dari partai yang berkuasa untuk mengamankan 200 suara di parlemen guna meloloskan mosi tersebut. Tujuh anggota partai Yoon sejauh ini telah mengisyaratkan bahwa mereka akan mendukung pemakzulan tersebut.
Mosi yang berhasil akan mengakibatkan penangguhan tugas Yoon dan kasus di Mahkamah Konstitusi yang berlangsung hingga 180 hari.
Jika pengadilan memutuskan menentang presiden, dia akan dipaksa keluar dari jabatannya, yang memicu pemilihan presiden dalam waktu 60 hari.
Jajak pendapat tersebut melibatkan 1.002 responden di seluruh negeri dan margin kesalahan plus atau minus 3,1 poin persentase, kata Gallup Korea.
Di antara mereka yang memiliki pandangan tidak baik terhadap Yoon, 49% mengutip pernyataan darurat militernya, menjadikannya faktor terbesar yang menyebabkan ketidakpopulerannya. Alasan lain yang dikutip termasuk keadaan ekonomi dan kurangnya kompetensi.
Dalam menghadapi kemarahan publik yang meningkat atas upaya singkatnya untuk memberlakukan darurat militer minggu lalu, Yoon mencoba untuk membenarkan keputusannya dan mempertahankan pendukung di pihaknya saat dia bersumpah untuk melawan kasus apa pun yang menentangnya.
Indeks saham Korea Selatan naik pada Jumat, memulihkan semua kerugian yang dipicu oleh kegagalan darurat militer, karena investor memperkirakan ketidakpastian politik akan mereda jika pemungutan suara pemakzulan kedua disahkan.
Sementara itu, mata uang won sebagian besar tidak berubah dan terus diperdagangkan sekitar 0,1% lebih rendah terhadap dolar pada 1.433,00.