Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemimpin Oposisi Korsel: Pemakzulan Yoon Suk Yeol Cara Terbaik untuk Pulihkan Stabilitas

Pemimpin partai oposisi Korsel mengatakan cara terbaik untuk memulihkan ketertiban negara tersebut adalah dengan memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol.
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-Yeol saat mengumumkan status darurat militer melalui siaran televisi nasional pada Selasa (3/12/2024). Dok Yonhap
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-Yeol saat mengumumkan status darurat militer melalui siaran televisi nasional pada Selasa (3/12/2024). Dok Yonhap

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin partai oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung mengatakan bahwa bahwa cara terbaik untuk memulihkan ketertiban negara tersebut adalah dengan memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol.

Melansir Reuters, Jumat (13/12/1024), pesan tersebut disampaikan sehari sebelum pemungutan suara yang direncanakan di parlemen mengenai pemberlakuan darurat militer yang hanya berlangsung singkat.

Langkah Yoon untuk memberlakukan darurat militer pada 3 Desember telah dibatalkan kurang dari enam jam setelah berlaku, namun hal tersebut menjerumuskan negara tersebut ke dalam krisis konstitusional dan seruan yang meluas agar presiden mundur karena melanggar hukum.

Di sisi lain, Yoon bersumpah untuk berjuang sampai akhir pada Kamis, sekaligus menyalahkan partai oposisi karena melumpuhkan pemerintah dan mengeklaim bahwa peretasan Korea Utara terhadap komisi pemilihan umum membuat kekalahan telak partainya dalam pemilihan parlemen pada bulan April patut dipertanyakan.

Pemimpin Partai Demokratik Lee menyebut pernyataan Yoon sebagai pernyataan perang terhadap rakyat.

“Ini membuktikan bahwa pemakzulan adalah cara tercepat dan paling efektif untuk mengakhiri kebingungan,” katanya seperti dikutip Reuters.

Yoon selamat dari upaya pertama untuk memakzulkannya pada Sabtu pekan ketika sebagian besar Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa memboikot pemungutan suara. Sejak saat itu beberapa anggota PPP secara terbuka mendukung pemungutan suara untuk memakzulkannya.

Partai-partai oposisi, yang menguasai parlemen dengan satu kamar, telah mengajukan RUU pemakzulan dan berencana untuk mengadakan pemungutan suara pada hari Sabtu.

Mereka membutuhkan setidaknya delapan anggota PPP untuk bergabung untuk meloloskan RUU tersebut dengan dua pertiga mayoritas yang dibutuhkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper