Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan PDIP dan Nasdem Tolak Kadernya Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

PDIP dan Partai Nasdem telah memastikan bahwa tidak ada kadernya dalam daftar menteri di kabinet Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.
Annisa Nurul Amara, Anshary Madya Sukma
Minggu, 20 Oktober 2024 | 17:45
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato usai dilantik pada sidang paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato usai dilantik pada sidang paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden dan Wakil Presiden periode 2024–2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal mengumumkan susunan kabinetnya pada malam ini, Minggu (20/10/2024).

Pengumuman susunan kabinet itu dijadwalkan usai Presiden Prabowo dan Wapres Gibran resmi dilantik di ruang sidang paripurna gedung DPR/MPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat pada Minggu (20/10/2024) pagi. 

Wakil Ketua DPR RI Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa pengumuman susunan kabinet Prabowo-Gibran akan dilakukan di Istana Kepresidenan. 

"Jam nya belum tau tapi akan diumumkan oleh presiden terpilih di istana," ungkap Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024). 

Kendati begitu, PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Nasdem telah memastikan bahwa tidak ada kadernya dalam daftar menteri di kabinet Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Kepastian tersebut langsung disampaikan oleh petinggi masing-masing partai.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menegaskan bahwa PDIP akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo di Parlemen, meskipun tidak menempatkan kadernya di kabinet Prabowo-Gibran.

Hal tersebut diungkapkan Puan kala dia selesai menghadiri acara pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024).

“Kami [PDIP] akan mendukung pemerintahan Pak Prabowo di Parlemen, namun tidak menempatkan kader di kabinet,” katanya.

Ketika ditanyai perihal nama kadernya yaitu Azwar Anas yang digadang-gadang akan masuk ke kabinet Prabowo-Gibran, Puan enggan memberikan klarifikasi terkait hal tersebut. Dia hanya menyebutkan kerja sama dan dukungan terhadap pemerintahan tidak harus berada dalam kabinet.

“Karena tidak ada kader PDIP yang masuk kabinet. Bekerja sama dan saling mendukung itu tidak perlu, tidak harus dalam kabinet,” ucapnya.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani/Dok-Bisnis
Ketua DPP PDIP Puan Maharani/Dok-Bisnis

Puan menambahkan, terkait sikap politik dan posisi PDIP ke depan akan diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, dia tidak menyebutkan tanggal pasti kapan pengumuman tersebut disampaikan.

Di sisi lain, putri Megawati Soekarnoputri itu turut menegaskan pertemuan antara Megawati dan Prabowo tetap akan berlangsung meskipun kadernya tidak ada di kabinet.

“Pasti [bertemu]. Ya maknanya bagaimana berdiskusi dalam membangun bangsa seperti yang tadi disampaikan oleh Pak Prabowo, bahwa membangun bangsa itu harus bergotong-royong dan bersatu,” pungkasnya.

Partai Nasdem Tolak Kadernya Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh juga menegaskan bahwa partainya menolak tawaran untuk mengajukan calon menteri di kabinet pemerintahan Presiden Prabowo dan Gibran.

Paloh seperti diketahui telah bertemu dengan Prabowo belum lama ini. Prabowo bahkan dia sebut menawarkan kursi menteri kepada Nasdem.

"Ada kursi menteri dari tawarkan Pak Prabowo dan Pak Prabowo menyampaikan 'tolong Bung Surya jelaskan kepada kawan-kawan pers bahwasanya telah saya sediakan kursi kabinet untuk Nasdem', tetapi Nasdem yang menolak," ujarnya di kompleks parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Dia juga menjelaskan, absennya kader Nasdem dalam pemerintahan Prabowo karena terkait dengan momentum yang diambil dalam melakukan pembelajaran sebagai partai politik.

"Inilah momentum terbaik yang harus dilakukan oleh Nasdem, lebih memberikan sesuatu yang berarti sebagai moral, proses pendidikan politik dalam kelangsungan perjalanan kehidupan berbangsa," tambahnya.

Surya juga menegaskan bahwa merapatnya Nasdem ke koalisi parpol pendukung Prabowo tidak serta merta untuk mengejar kekuasaan. Namun, lebih kepada proses yang mengedepankan gagasan politik Nasdem.

Meskipun demikian, pemilik perusahaan media itu menyatakan tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024–2029.

"Koalisi tidak semata-mata ditentukan bahwa alasannya harus ada harus porsi apa yg kami diperoleh di dalam koalisi. Nasdem mendukung jalannya pemerintahan," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper