Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden terpilih Prabowo Subianto berkelakar soal rencana pertemuannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang telah lama diisukan.
Prabowo mengaku masih menunggu undangan dari partai berlogo banteng moncong putih itu.
Hal itu disampaikan Prabowo pada acara Rakornas Legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kamis (10/10/2024). Awalnya Prabowo menyampaikan bahwa demokrasi di Indonesia bersifat khas. Menurutnya, pihak yang berbeda pilihan politik masih bisa berhubungan dengan baik.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mencontohkan hubungannya dengan PKB. Dia tetap memenuhi undangan partai tersebut meski berbeda pilihan saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia bahkan menunjukkan bahwa dasinya diganti hijau saat bertandang ke acara partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu.
"Saya tadi terima tamu resmi dari luar negeri, jadi saya pakai jas. Tahu-tahu ada acara ini, yang saya ganti hanya dasinya Karena NU, ganti hijau," kata Prabowo dikutip dari YouTube PKB, Kamis (10/10/2024).
Sementara itu, Prabowo mengaku masih menunggu undangan dari PDIP untuk bertemu Megawati Soekarnoputri. Meski sempat dekat, Prabowo dan Megawati memang berbeda pilihan politik saat Pilpres 2024.
Baca Juga
"Saya enggak tahu kapan kapan diundang PDIP. Ini bukan minta diundang lho, tapi kira-kira kalau diundang ganti merah. Ini namanya solidaritas," tuturnya.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming merupakan presiden dan wakil presiden terpilih 2024. Pada Pilpres lalu, keduanya bersaing dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang di antaranya diusung oleh PKB, serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDIP.
Setelah memenangkan Pilpres, Prabowo-Gibran direncanakan bakal dilantik 20 Oktober pekan depan.
Adapun, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengaku bahwa pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih periode 2024—2029 Prabowo Subianto bakal terjadi sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang.
"Inshaallah [akan berlangsung sebelum 20 Oktober]. Pertemuannya bisa saja di Teuku Umar (TU), bisa juga di Kertanegara, bisa juga di Hambalang, tidak ada masalah akan bertemu di mana saja,” ujarnya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (3/10/2024).