Bisnis.com, JAKARTA - Paus Fransiskus menyerukan perlakuan lebih baik terhadap pekerja di Papua Nugini, negara yang kaya akan gas, emas, dan sumber daya alam lainnya, yang menjadi target perusahaan internasional.
Paus Fransiskus dalam kunjungan perjalanan apostoliknya ke empat negara, menuturkan bahwa sumber daya alam Papua Nugini ditakdirkan oleh Tuhan untuk seluruh komunitas.
"Sekalipun para ahli dari luar dan perusahaan-perusahaan internasional besar harus dilibatkan dalam pemanfaatan sumber daya ini, sudah seharusnya kebutuhan masyarakat setempat diberikan pertimbangan yang semestinya ketika mendistribusikan hasil dan mempekerjakan pekerja, dalam rangka meningkatkan taraf hidup mereka," tuturnya, dikutip dari Reuters, Minggu (8/9/2024).
Dia mengatakan bahwa sumber daya alam harus dikembangkan secara berkelanjutan, agar kesejahteraan dapat meningkat bagi semua orang. Hal ini dapat dilakukan lewat kerja sama internasional, saling menghormati, dan membuat perjanjian yang menguntungkan semua pihak.
Selain itu, sebagai rumah bagi ratusan suku, Papua Nugini memiliki sejarah panjang peperangan etnis. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serangan kekerasan di tiga desa terpencil pada Juli 2024 diperkirakan menewaskan sedikitnya 26 orang.
Oleh sebab itu, pada Sabtu (7/9) Paus menyerukan harapan khususnya agar kekerasan suku akan berakhir. Ia menghimbau agar setiap orang memiliki rasa bertanggung jawab untuk menghentikan spiral kekerasan, dan beralih pada kerjasama yang bermanfaat.
Baca Juga
Meskipun pidato pada Sabtu (7/9) menyinggung isu-isu serius, Paus juga menunjukkan sebagian humor khasnya. Ia menyoroti jumlah bahasa yang digunakan di seluruh Papua Nugini, dan mengatakan keberagaman ekspresi membuatnya terpesona.
"Saya membayangkan bahwa keragaman yang sangat besar ini merupakan tantangan bagi Roh Kudus, yang menciptakan keharmonisan di tengah perbedaan!" tutur Paus.