Bisnis.com, JAKARTA -- Kesederhanaan Paus Fransiskus seharusnya menampar semua pejabat, keluarga pejabat yang masih gemar pamer kekayaan atau tega mengambil uang rakyat demi memupuk pundi-pundi rupiah secara tidak sah untuk kepentingan pribadi.
Paus adalah pemimpin umat Katolik Roma se-Dunia yang menurut berbagai macam sumber jumlahnya sekitar 1,3 miliar pada 2021 lalu. Angka ini tentu bisa jauh lebih besar jika mengambil rentang waktu sampai dengan 2024.
Di Indonesia, jumlah penganut Katolik menurut data Kementerian Dalam Negeri alias Kemendagri mencapai 8,5 juta atau 3,06% dari populasi sekitar 270 juta jiwa pada tahun 2022.
Dengan pengikut miliaran, laku kehidupan Paus Fransiskus sangat amat sederhana. Saat memulai kunjungan apostolik-nya di Indonesia, misalnya, Paus telah memberi contoh kepada publik di Indonesia. Ia tidak menumpang pesawat kepresidenan atau jet pribadi seperti lazimnya presiden dan anak atau keluarga pejabat di Indonesia, Paus menumpang pesawat komersial.
Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 11.25 WIB.
Ia menumpang pesawat ITA A330neo milik maskapai nasional Italia, ITA Airways yang mendarat di landasan pacu pada pukul 11.16 WIB. Tiba di Bandara, Paus menolak mobil mewah, ia justru memilih menggunakan mobil yang merakyat.
Paus Fransiskus kemudian menumpang Toyota Kijang Innova Zenix dalam kunjungannya ke Indonesia pada 3 sampai 6 September 2024. Sri Paus lebih memilih mobil penumpang yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Baca Juga
Padahal, mayoritas kepala negara pada umumnya kerap menggunakan mobil mewah hingga mobil anti peluru selama berkunjung ke negara lain. Apalagi, Paus Fransiskus bukan hanya kepala negara Vatikan, tetapi juga pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia.
"Paus memilih mobil biasa, bukan mobil mewah, karena ia seorang yang sangat sederhana. Ia menjalankan apa yang diyakini," ujar Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Anthonius Gregorius kepada Bisnis, Selasa (3/9/2024).
Tidak hanya pesawat dan mobil Innova, Paus juga menanggalkan protokoler-protokoler ketat yang lazim diberikan kepada pejabat atau tamu penting negara. Ia misalnya duduk di kursi depan persis di samping sopir yang membawanya menuju Kedutaan Besar Vatikan.
Di tengah perjalanan, ia meminta sopir menepikan mobil dan secara spontan membuka jendela untuk menyapa warga Jakarta yang antusias menyambutnya. Pemandangan itu tentu kontras dengan tingkah laku pejabat Indonesia yang sering menggunakan voorijder dan menyalakan sirine sewaktu berada di jalanan Jakarta.
Usut punya usut, 'aksi nekat' tersebut muncul dari inisiatif Paus sendiri. Paus disebut meminta kepada pengemudi untuk mengarahkan mobil ke pinggir jalan. Ia ingin menyapa masyarakat Indonesia yang telah menunggu.
"Paus minta supaya pengemudinya meminggirkan mobilnya, paus membuka, memelankan kecepatan dan melambai-lambaikan," terang Romo Kardinal Ignatius Suharyo kepada wartawan di Gedung Karya Pastoral, Rabu (4/8/2024).
Kardinal Suharyo kemudian menjelaskan bahwa sikap tersebut menandakan bahwa Paus ingin bersalaman dengan semua masyarakat yang menunggu. Sayangnya, hal tersebut tidak bisa dilakukan. "Jadi betapa cinta kasih bapak suci Fransiskus untuk siapapun," terangnya.
Kontras dengan Anak Pejabat
Kesederhanaan Paus tentu berkebalikan dengan tingkah laku pejabat atau anak istri pejabat yang kerap menjadi sorotan akhir-akhir ini. Dulu ada kasus Mario Dandi Satrio yang sempat menggegerkan publik. Kemudian kasus Syahrul Yasin Limpo yang terbukti menggunakan uang negara untuk memenuhi kebutuhan dirinya sampai anak-anaknya.
Sedangkan saat ini, anak pejabat yang sedang menjadi sorotan adalah Kaesang Pangarep.
Kaesang adalah anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia disorot karena ditengarai menumpang jet pribadi saat mengantar istrinya ke Amerika Serikat (AS). Selain itu, istri Kaesang, Erina Gudono juga disorot karena kerap memamerkan barang atau makanan dengan harga yang cukup fantastis.
Adapun KPK sedang menelaah apakah penggunaan pesawat jet pribadi untuk Kaesang masuk dalam kategori gratifikasi atau tidak. Selain itu, sejumlah tokoh dan akademisi juga telah mendorong supaya KPK menyelidiki asal usul jet pribadi yang digunakan Kaesang ke luar negeri.
Pakar hukum tata negara, Mahfud MD misalnya, telah secara blak-blakan setuju dengan langkah KPK yang akan membawa perkara jet pribadi Kaesang ke ranah gratifikasi. ", jika kasus spt Kaesang dibiarkan hanya dgn alasan dia bukan pejabat maka nanti bisa banyak pejabat yang menyalurkan gratifikasi lewat anak dan keluarganya," kata Mahfud.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Grace Natalie memilih irit bicara terkait skandal jet pribadi yang menyeret Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep. Menurutnya, pertanyaan tersebut baiknya langsung disampaikan kepada yang bersangkutan.
“Itu kan terkait dengan [Kaesang dan Erina]. Mendingan tanya beliaunya langsung. Kan aku udah enggak di struktur [PSI],” kata Grace kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (3/9/2024).
Lebih lanjut, Grace juga mengeklaim bahwa dirinya tidak memantau aktivitas dan keberadaan Kaesang selaku Ketua Umum dari partai berlogo mawar dengan kepalan tangan tersebut.
Sejak sudah tidak lagi duduk di kepengurusan PSI, dia tak bisa berkomentar mengenai keberadaan Kaesang saat ini menjadi misteri. “Saya udah enggak di struktur jadi enggak mantau hari-hari. Dicek dulu. Ntar salah lagi informasi dari saya,” pungkas Grace.
Jokowi Tiru Paus
Sementara itu, Presiden Jokowi meniru Paus Fransiskus. Ia menumpang kendaraan Toyota Innova Zenix layaknya kendaraan yang ditumpangi Paus Fransiskus selama kunjungan apostolik di Indonesia.
Hal itu diketahui berdasarkan foto kendaraan Toyota Innova Zenix dengan pelat nomor RI 1 yang beredar di grup WhatsApp wartawan, yang kemudian dibenarkan oleh Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayor Jenderal TNI Achiruddin.
"Iya benar," kata Achiruddin dilansir Antara, Kamis (5/9/2024).
Dia mengatakan Presiden Jokowi menggunakan kendaraan Toyota Innova Zenix itu pada Rabu hari ini dan akan menggunakan kembali esok hari.
"Besok pun beliau akan gunakan mobil tersebut. Sebenarnya itu hal biasa karena untuk kegiatan-kegiatan tertentu yang bersifat incognito (penyamaran), beliau sering menggunakan kendaraan Innova," jelas Achiruddin.
Bagi Pasukan Pengamanan Presiden, lanjut Achiruddin, tidak ada masalah terkait sisi keamanan dari kendaraan yang ditumpangi Presiden Jokowi.
Dia menekankan Paspampres sudah memperketat pengamanan terhadap presiden melalui koordinasi dengan pasukan pengamanan wilayah serta dengan menempatkan pasukan pengamanan di sepanjang rute perjalanan presiden.
"Secara SOP akan kami laksanakan pengamanan terhadap presiden secara maksimal dan berlapis serta dengan perhitungan yang matang. Kami akan mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi. Demikian," ujar Achiruddin.
Mengenai alasan penggunaan mobil Toyota Innova Zenix itu, Achiruddin meminta wartawan menanyakan kepada protokol Istana.
Secara terpisah, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana juga membenarkan hal tersebut."Iya betul sekali. Bukankah Bapak Presiden juga terbiasa menggunakan kendaraan Innova, utamanya pada saat kegiatan incognito?" ujar Yusuf dihubungi di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga mengungkapkan bahwa kesederhanaan Paus Fransiskus patut dicontoh.