Bisnis.com, JAKARTA -- Paus Fransiskus sudah tiba di Indonesia, yang menjadi bagian dalam turnya selama 12 hari di Asia Tenggara. Paus Fransiskus mengunjungi Jakarta selama 3 hari mulai 3-6 September 2024.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan akan bertemu tak hanya dengan para pejabat negara, dan wakil-wakil pemeluk agama Katolik, tapi juga akan menemui warga yang terpinggirkan seperti lansia, anak kecil, dan anak jalanan.
Paus Fransiskus juga direncanakan akan melakukan penandatanganan dokumen bersejarah yang membahas mengenai isu kemanusiaan, toleransi, dan lingkungan.
Penandatanganan dokumen oleh Paus Fransiskus ini diharapkan menjadi sebuah simbol ditegakkannya toleransi, terutama toleransi beragama di Indonesia, negara dengan penduduk mayoritas Islam.
Profil Paus Fransiskus
Mengutip laman resmi Vatikan, Paus Fransiskus lahir dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio, pada 17 Desember 1936, di Buenos Aires, Argentina. Namun, dia merupakan keturunan imigran Italia. Ayahnya Mario adalah seorang akuntan yang bekerja di perusahaan kereta api dan ibunya Regina Sivori adalah seorangibu rumah tangga yang membersarkan kelima anaknya.
Sebelum menjadi Paus, Paus Fransiskus juga pernah bekerja menjadi penjaga bar di negara asalnya Argentina. Dia juga pernah menjadi tukang sapu lantai dan menjalankan tes di laboratorium kimia. Hal itu dia sampaikan kepada para umat Katolik di sebuah gereja di luar Roma.
Paus Fransiskus kemudian terinspirasi untuk bergabung dengan Jesuit pada 1958. Dia ditahbiskan sebagai pendeta Katolik pada 1969, dan dari tahun 1973 hingga 1979 menjadi kepala provinsi Jesuit di Argentina. Dia menjadi uskup agung Buenos Aires pada 1998 dan diangkat menjadi kardinal pada tahun 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II.
Paus Fransiskus sempat menempuh pendidikan dan lulus sebagai teknisi kimia sebelum akhirnya memilih jalan menjadi pendeta, memasuki Seminari Keuskupan Villa Devoto. Pada 11 Maret 1958 dia memasuki novisiat Serikat Jesus.
Dia kemudian menyelesaikan studi humaniora di Chili dan kembali ke Argentina pada 1963 untuk lulus dengan gelar filsafat dari Colegio de San José di San Miguel.
Tahun berikutnya, dia juga masih mengejar pendidikan sastra dan psikologi di Immaculate Conception College di Santa Fé dan pada 1966 dia mulai mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires. Dari tahun 1967-1970 dia lanjut mempelajarti teologi dan memperoleh gelar dari Colegio San José.
Dia ditahbiskan sebagai pendeta Katolik pada 1969, dan dari tahun 1973 hingga 1979 menjadi kepala provinsi Jesuit di Argentina. Dia menjadi uskup agung Buenos Aires pada 1998 dan diangkat menjadi kardinal pada tahun 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II.
Selanjutnya, pada 13 Maret 2013, Kardinal Jorge Mario Bergoglio dipilih menjadi Paus menggantikan Benediktus XVI yang mundur pada 28 Februari 2013.
Dia menjadi Paus pertama yang menjadi anggota Serikat Yesus (Jesuit), dan juga orang Amerika Latin pertama dalam sejarah modern yang memimpin 1,2 miliar umat Katolik.