Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puan Bicara soal Dampak Gejolak Geopolitik Global ke Indonesia

Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan salah satu hambatan pemerintah dalam 5 tahun terakhir adalah konflik geopolitik regional antarnegara.
Ketua DPR Puan Maharani di Sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR dan DPD 2024 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta, Jumat (16/8/2024). Dok. DPR
Ketua DPR Puan Maharani di Sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR dan DPD 2024 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta, Jumat (16/8/2024). Dok. DPR

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti gejolak geopolitik global yang turut mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia.

Puan memaparkan perjalanan bangsa Indonesia selama 5 tahun terakhir ibarat  berlayar menghadapi terpaan badai gelombang pasang surut yang tidak pernah berhenti. Hal tersebut mengingat banyaknya hambatan-hambatan yang dihadapi.

Dia menjelaskan, salah satu hambatan tersebut adalah konflik geopolitik regional antar negara. Dia menjelaskan, eskalasi tensi geopolitik ini terjadi di berbagai wilayah dan bahkan melebar ke kawasan Timur tengah.

Selain itu, Indonesia juga harus menghadapi ketidakpastian lain seperti pandemi Covid-19, krisis pangan, krisis energi global, hingga gejolak ekonomi global.

Dia menuturkan, gejolak dan ketidakpastian global tersebut, berdampak langsung terhadap kehidupan sebagai bangsa dan negara Indonesia mulai dari ketahanan  kesehatan, sosial, pangan, energi, hingga ekonomi.

"Bahkan kehadiran pemerintahan dalam  menyelamatkan kehidupan rakyat pun seolah diuji," kata Puan dalam Pidato Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2024-2025, Jumat (16/8/2024).

Dia melanjutkan, APBN sebagai salah satu instrumen strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan negara, bahkan mengalami koreksi yang sangat dalam atas ruang fiskal, untuk dapat menangani berbagai urusan kebutuhan rakyat.

Puan menuturkan, penurunan penerimaan perpajakan, dan kebutuhan belanja subsidi yang meningkat sangat besar. Sehingga, pemerintah pun harus melakukan penarikan utang secara masif. Walaupun demikian, berkat kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, perekonomian nasional pun dapat berangsur pulih

"Hal ini patut kita syukuri  bersama, karena banyak pengalaman negara lain belum sepenuhnya pulih apalagi  ekonominya dapat tumbuh sekitar 5% tiap tahun," jelas Puan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper