Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blak-blakan PKB, soal KIM Plus Disebut Jegal Anies di Pilkada Jakarta

PKB merespons soal hadirnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk menjegal Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menunaikan salat iduladha di Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada hari ini, Senin (17/6/2024). /Bisnis-Reyhan Fernanda Fajarihza.
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menunaikan salat iduladha di Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada hari ini, Senin (17/6/2024). /Bisnis-Reyhan Fernanda Fajarihza.

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid merespons soal hadirnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk menjegal Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. 

Jazilul Fawaid, atau Gus Jazil, menjawab hadirnya KIM Plus untuk melakukan kerja sama dan kolaborasi dalam pemerintahan ke depan dan sebagian dimulai dari Pilkada Jakarta. 

“Kan kita ingin Pilkada berjalan lancar, apalagi di DKI Jakarta, [agar] tidak ada riuh-riuh, supaya semuanya lancar,” pungkas Guz Jazil, ketika ditemui di  di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Selasa (6/8/2024). 

Terkait respon soal peluang kotak kosong yang dapat memundurkan demokrasi, dia kemudian menjawab bahwa demokrasi memang terus mengalami kemunduran. 

Diberitakan sebelumnya, suasana politik jelang tenggat waktu pendaftaran calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024 kian memanas. Salah satunya, manuver Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengajukan Ridwan Kamil sebagai DKI 1 bukan melawan Anies atau Ahok, melainkan 'kotak kosong'. 

Analis Komunikasi Politik dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Budi Satrio menilai peluang Ridwan Kamil untuk melawan kotak kosong di Pilgub DKI Jakarta 2024 kian terbuka seiring dengan strategi politik siasat dari parpol.

Dia menyebut langkah Anies Baswedan untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta masih belum pasti. Pasalnya, PKB dan Nasdem dua partai yang telah mendeklarasikan dukungan kepadanya justru mulai berbalik arah 

“Memungkinkan dong apalagi parpol gencar menggunakan demokrasi siasat. Namun, peluang RK masih terbuka untuk melawan Anies Baswedan atau jagoan dari PDIP, Ahok misalnya,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (6/8/2024).

Namun demikian, ia menyayangkan langkah beberapa partai politik (parpol) yang saling menahan calon untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Menurutnya, hal tersebut akan membatasi ruang demokrasi bagi masyarakat.

“Strategi saling menyandra sehingga tidak ada yang bisa bergerak di awal sehingga demokrasi siasat ini merugikan masyarakat, tidak bisa menentukan calonnya,” tutur Hendri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper