Bisnis.com, JAKARTA — Kelompok Hizbullah dan Houthi merespons pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pada Rabu (31/7/2024).
Hizbullah menyampaikan belasungkawa setelah mengetahui Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di Ibu Kota Iran, Teheran.
Dilansir Times of Israel, Hizbullah di Lebanon yang seperti Hamas didukung oleh Iran, tidak secara khusus menuduh Israel, tetapi mengatakan hal itu akan membuat kelompok yang didukung Iran lebih bertekad untuk menghadapi Israel.
Sementara itu, pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran menyatakan bahwa pembunuhan pemimpin Hamas dalam serangan udara di Teheran adalah kejahatan teroris yang kejam.
“Menargetkannya merupakan kejahatan teroris yang keji dan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai-nilai ideal,” tulis Mohammed Ali al-Houthi, Anggota Biro Politik Houthi, di X.
Pemberontak Houthi telah meluncurkan pesawat tak berawak (drone) dan rudal ke kapal-kapal di Laut Merah dan ke sasaran-sasaran di Israel sejak November 2023.
Baca Juga
Houthi menegaskan bahwa tindakan mereka itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina selama perang Gaza.
Seperti diketahui, Hamas menyatakan bahwa pemimpinnya Ismail Haniyeh telah tewas di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024).
Haniyeh dilaporkan terbunuh dalam serangan Israel di kediamannya di Teheran, saat dia menghadiri upacara pelantikan Presiden Baru Iran pada Selasa (31/7/2024).
Ismail Haniyeh merupakan politikus Palestina dan pemimpin Hamas yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Palestina (PA) pada 2006–2007.
Haniyeh menjabat sebagai pemimpin pemerintahan de facto di Jalur Gaza pada 2007 sampai 2014. Kemudian dia dipilih untuk menggantikan Khaled Meshaal sebagai kepala biro politik Hamas, pada 2017.