Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang "Mulut" Turki vs Israel soal Palestina Sudah Dimulai

Saling sindir terjadi antara Turki dan Israel mengenai perang yang terjadi di Palestina.
Bendera AS terbakar saat seorang demonstran pro-Palestina memegang patung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di luar Union Station,pada hari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato dalam pertemuan gabungan Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, Rabu (24/7/2024)./Reuters-Natan Howard
Bendera AS terbakar saat seorang demonstran pro-Palestina memegang patung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di luar Union Station,pada hari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato dalam pertemuan gabungan Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, Rabu (24/7/2024)./Reuters-Natan Howard

Bisnis.com, JAKARTA - Turki dan Israel saling serang mengenai perang yang saat ini terjadi di Palestina.

Pemerintah kedua negara saling melempar sindiran, mengenai siapa yang akan menang dan kalah dalam situasi rumit ini.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi sorotan setelah memberikan ancaman serius bagi Israel.

Ia mengatakan bahwa Israel telah membuat kesalahan fatal. Erdogan kemudian mengisyaratkan bahwa Turki akan mengirimkan militer untuk memasuki Israel, demi membantu Palestina.

Erdogan menyampaikan Turki harus menjadi negara yang kuat sehingga bisa membantu Palestina. Hal ini sama seperti saat mereka melakukan intervensi ke Libya dan terlibat operasi militer Azerbaijan di Nagorno Karabakh.

"Kita harus sangat kuat agar Israel tidak dapat melakukan hal-hal konyol ini terhadap Palestina. Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal serupa kepada mereka," kata Erdogan pada Minggu (28/7), dikutip dari Reuters.

Setelah perkataan Erdogan, pemerintahan Turki ikut menyindir Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu sebagai Hitler.

Menlu Turki mengatakan bahwa Netanyahu akan mendapat balasan yang sama seperti Hitler.

"Seperti halnya Hitler yang melakukan genosida berakhir. Seperti halnya Nazi yang melakukan genosida dimintai pertanggungjawaban, demikian pula mereka yang mencoba menghancurkan Palestina," katanya.

Dirinya pun menambahkan bahwa seluruh umat manusia saat ini mendukung Palestina.

Di sisi lain, Menlu Israel Katz mengatakan bahwa semua perkataan pemerintahan Turki adalah omong kosong belaka.

Katz pun menyamakan Erdogan dengan presiden Irak, Saddam Hussein, yang dieksekusi ganteng.

"Erdogan mengikuti jejak Saddam Hussein dan mengancam akan menyerang Israel. Biarkan saja dia mengingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana itu berakhir," kata Katz di media social X.

Diketahui, penangkapan pemimpin Irak di tahun 2003 dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat (AS). Saat itu Presiden Saddam Hussein pun tertangkap saat bersembunyi di sebuah lubang, dan berakhir dieksekusi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper