Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi sorotan setelah memberikan ancaman serius bagi Israel.
Ia mengatakan bahwa Israel telah membuat kesalahan fatal. Erdogan kemudian mengisyaratkan bahwa Turki akan mengirimkan militer untuk memasuki Israel, demi membantu Palestina.
Erdogan menyampaikan Turki harus menjadi negara yang kuat sehingga bisa membantu Palestina. Hal ini sama seperti saat mereka melakukan intervensi ke Libya dan terlibat operasi militer Azerbaijan di Nagorno Karabakh.
"Kita harus sangat kuat agar Israel tidak dapat melakukan hal-hal konyol ini terhadap Palestina. Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal serupa kepada mereka," kata Erdogan pada Minggu (28/7), dikutip dari Reuters.
Setelah ancaman ini disampikan, para pejabat Turki langsung membuat sindiran untuk melemahkan mental Israel.
Sayangnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Israel Katz mengatakan bahwa apa yang disampaikan Erdogan hanya omong kosong belaka.
Baca Juga
Ia menyamakan Erdogan dengan presiden Irak, Saddam Hussein, yang dieksekusi ganteng.
"Erdogan mengikuti jejak Saddam Hussein dan mengancam akan menyerang Israel. Biarkan saja dia mengingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana itu berakhir," kata Katz di media social X.
Diketahui, penangkapan pemimpin Irak di tahun 2003 dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat (AS). Saat itu Presiden Saddam Hussein pun tertangkap saat bersembunyi di sebuah lubang, dan berakhir dieksekusi.