Bisnis.com, JAKARTA - Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan telah memperoleh akses ke telepon penembak mantan Presiden Donald Trump, Thomas Matthew Crooks.
Crooks merupakan tersangka dalam penembakan Trump, dan pihak FBI terus menyelidiki motif kejahatannya tersebut.
FBI menekankan bahwa penyelidikannya terhadap penembakan Trump yang dianggap sebagai upaya pembunuhan dan potensi terorisme, masih dalam tahap awal.
"Spesialis teknis FBI berhasil memperoleh akses ke telepon Thomas Matthew Crooks, dan mereka terus menganalisis perangkat elektroniknya. Pencarian di tempat tinggal dan kendaraan pelaku telah selesai," kata FBI, dilansir Reuters, pada Kamis (18/7/2024).
Biro tersebut menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan hampir 100 wawancara dengan personel penegak hukum, peserta acara, dan saksi lainnya.
Sementara itu, pejabat FBI mengatakan bahwa pihaknya masih belum dapat menentukan ideologi atau menemukan bukti motif penembakan tersebut.
Baca Juga
FBI mengatakan bahwa senapan AR-style 556 yang digunakan oleh penembak tersebut dibeli secara sah oleh ayahnya dan para pejabat mengatakan tidak ada indikasi bahwa tersangka menderita masalah kesehatan mental apapun.
Pihaknya menambahkan bahwa peninjauan awal atas panggilan telepon dan pesan teks terbaru yang dilakukan oleh pelaku penembakan tidak memberikan petunjuk apapun mengenai motifnya, atau orang lain mungkin mengetahui rencananya sebelumnya.
Seperti diketahui, telinga kanan Trump tertembak peluru dalam upaya penembakan saat kampanye di Butler, Pennsylvania di mana seorang pendukung tewas dan 2 orang lainnya terluka sebelum Agen Rahasia menembak mati Crooks yang berusia 20 tahun.