Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partai Republik Yakin Donald Trump Dukung Penuh Israel untuk Akhiri Perang di Gaza

Pemimpin Koalisi Yahudi dari Partai Republik Matt Brooks memuji mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait Israel.
Donald Trump tampil pada malam pertama Konvensi Nasional Partai Republik, setelah aksi penembakkan yang mengenai telinga kanannya pada Senin (15/7/2024)/Bloomberg- Al Drago
Donald Trump tampil pada malam pertama Konvensi Nasional Partai Republik, setelah aksi penembakkan yang mengenai telinga kanannya pada Senin (15/7/2024)/Bloomberg- Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Koalisi Yahudi dari Partai Republik Matt Brooks memuji mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait Israel. 

Dia meyakini bahwa Trump yang mencalonkan diri kembali menjadi Presiden AS itu akan memberikan dukungan penuh untuk Israel dalam menyelesaikan konflik dengan cepat di Gaza, Palestina. 

"Jika Anda perlu mengebom area tersebut, lakukan saja. Selesaikan saja. Lepaskan plesternya. Selesaikan pekerjaan karena Hamas perlu dihancurkan," kata Brooks pada Konvensi Nasional Partai Republik pada Selasa (16/7/2024). 

Brooks juga mengatakan bahwa Trump akan membangun kembali hubungan AS-Israel setelah 4 tahun bencana di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden. 

"Ini hanya akan memakan waktu berbulan-bulan. Yang [Trump] katakan adalah bahwa waktu bukanlah sekutu Israel. Semakin lama ini berlanjut, semakin terkikis dukungan publik, semakin terkikis pula dukungan internasional, dan maksud Trump adalah lakukan apa yang harus Anda lakukan, selesaikan dan keluarlah," ujarnya, dilansir Al-Jazeera, pada Rabu (17/7/2024).

Adapun Donald Trump turut bergabung dengan Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin.

Kandidat presiden dari Partai Republik itu kembali muncul di depan publik setelah percobaan pembunuhan, dengan telinga yang diperban, dia duduk di samping Calon Wakil Presiden JD Vance.

Trump tidak berpidato di acara tersebut, namun diperkirakan akan menyampaikan pidato di konvensi pada hari terakhir, pada Kamis (18/7/2024).

Sementara itu, Kepala Pentagon AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sudah membahas keinginan bersama untuk kekalahan Hamas, dalam panggilan telepon pada Selasa (16/7/2024).

Gallant memerintahkan pengepungan total di Jalur Gaza pada 9 Oktober lalu dan menghadapi kemungkinan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). 

Dia akan diselidiki setelah diduga melakukan kejahatan perang termasuk kelaparan warga sipil Gaza sebagai metode peperangan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper