Bisnis.com, JAKARTA – Partai Golkar angkat bicara perihal nasib Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki, usai menginstruksikan Jusuf Hamka menjadi bakal calon gubernur (Cagub) Jakarta 2024.
Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan bahwa pihaknya belum mencabut surat tugas terkait Pilkada Jakarta yang diberikan kepada Zaki dan dua nama lainnya.
“Kalau dilihat dari proses sampai sekarang, kami belum mencabut surat tugas yang pernah kami terbitkan pada bulan November untuk Pak RK [Ridwan Kamil], Erwin Aksa, maupun Ahmed Zaki Iskandar,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis (18/7/2024).
Kendati demikian, pihaknya mengaku terus mencermati perkembangan situasi politik di Jakarta hingga beberapa waktu ke depan.
Pasalnya, Doli mengeklaim bahwa nama Jusuf Hamka alias Babah Alun menuai respons positif dari publik usai diusulkan sebagai bakal calon wakil gubernur belum lama ini.
“Makanya sekarang kita kasih saja bekal surat instruksi. Nanti kita lihat perkembangannya, ya. Apakah nanti memang tiba-tiba elektabilitasnya bagus, ya bisa jadi naik kelas dari [bakal] cawagub menjadi cagub,” tandasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Partai Golkar menginstruksikan pebisnis jalan tol, Jusuf Hamka, untuk maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus menyerahkan langsung surat instruksi tersebut kepada Babah Alun pada hari ini.
“Untuk Jakarta, kami telah memberikan surat instruksi kepada Babah Alun atau Pak Jusuf Hamka. Orang katakan bapak jalan tol ya. Nah, tugas yang diberikan kepada beliau adalah sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur,” katanya di Kantor DPP Golkar, Kamis (18/7/2024).
Ahmed Zaki Jadi Kandidat
Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis, nama Ahmed Zaki sempat muncul sebagai kandidat bakal cagub Jakarta bersama Ridwan Kamil.
Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily menilai bahwa kedua nama tersebut sangat dikenal oleh warga DKI Jakarta. Namun, keduanya tetap harus diuji secara elektabilitas sebelum maju di pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2024.
Menurut Ace, Partai Golkar punya aturan dan mekanisme untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan secara resmi sebagai Jakarta 1.
"Kedua nama ini harus terus menaikkan elektabilitasnya sebelum resmi ditunjuk menjadi calon Partai Golkar untuk Pilkada DKI Jakarta," tuturnya di Jakarta, Selasa (27/2/2024) lalu.