Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joe Biden menunjukan kelemahan dalam debat pertama calon presiden AS. Penampilan ini berisiko memperburuk kekhawatiran mengenai usianya dan kemampuannya untuk mengalahkan Donald Trump dari Partai Republik.
Biden berhenti sejenak dan tampak terdiam selama menjawab pertanyaan tentang aborsi dan membuat kesalahan dalam jawaban lainnya. Dia salah menyebut angka seperti jumlah pekerjaan yang tercipta di bawah pemerintahannya dan batas biaya obat-obatan yang diterapkan.
Biden mengatakan 15.000 pekerjaan tercipta selama masa kepresidenannya, bukan 15 juta. Kemudian, dikatakan bahwa beberapa warga lanjut usia kini memiliki batasan tahunan sebesar US$200 untuk harga obat-obatan, bukan US$2.000.
Selain itu, Biden juga secara keliru mengatakan bahwa beberapa warga Amerika yang kaya adalah triliuner.
Penampilan yang ‘goyah’ ini mengancam kampanye Biden, memicu serangan dari Republik bahwa pada usia 81 tahun, presiden tertua dalam sejarah AS ini tidak layak untuk menjabat selama empat tahun lagi.
Trump kemudian memanfaatkan kesalahan Biden, menyerang lawannya selama pertukaran mengenai imigrasi.
Baca Juga
“Saya benar-benar tidak tahu apa yang dia katakan mengenai hal ini, dan saya rasa dia juga tidak tahu apa yang dia katakan,” jelas Trump, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (28/6/2024).
Adapun, dalam minggu-minggu menjelang debat, Partai Republik menyerang Biden dengan serangan seputar kebugarannya, dengan menyoroti video yang memperlihatkan momen di mana presiden tampak menunjukkan tanda-tanda usia atau ketidakstabilan.
Gedung Putih menolak hal tersebut, mengklaim bahwa video-video itu telah diedit dan tidak memiliki konteks yang tepat, tetapi dampaknya telah menyoroti salah satu tantangan terbesar Biden di mata pemilih.
Selain soal kekhawatiran usia Biden, Trump yang berusia 78 tahun berisiko mengasingkan pemilih independen dengan beberapa retorika pedas yang ditujukan pada basis pendukungnya dan penolakannya untuk menerima hasil pemilihan, yang terwujud selama masa kepresidenannya dengan pendukungnya menyerang Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Debat ini juga menjadi momen penting dalam persaingan keduanya. Jajak pendapat menunjukkan Biden dan Trump berada dalam persaingan ketat, disertai dengan peringkat persetujuan yang rendah. Mereka berjuang untuk memenangkan sekelompok besar pemilih yang tidak menyukai kedua kandidat.