Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapat 4,5 Jam dengan DPR, Budi Arie Bilang Tak Ada Kebocoran Data Imbas PDNS Diretas Hacker

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa tidak ada kebocoran data imbas peretasan PDNS 2.
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat bertemu dengan awak media di Jakarta/Bisnis.com - Rika Anggraeni
Menkominfo Budi Arie Setiadi saat bertemu dengan awak media di Jakarta/Bisnis.com - Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA - Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa tidak ada kebocoran data imbas peretasan PDNS 2.

Kementerian Kominfo, BSSN, dan DPR melakukan rapat selama kurang lebih 4,5 jam pada Kamis 27 Juni 2024.

Hal yang dibahas dalam rapat tersebut yakni soal Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang diretas hacker dan menyebabkan kelumpuhan beberapa hari terakhir.

Tapi menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, tidak ada indikasi kebocoran data imbas gangguan serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.

"Tadi hasil rapat dengan Komisi I tidak ada indikasi dan belum ada bukti terjadinya kebocoran data," kata Budi Arie singkat dalam wawancara cegat usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, seperti dilansir dari Antaranews..

Budi Arie mengatakan upaya pemulihan PDNS 2 masih terus dilakukan. Pihaknya menargetkan pemulihan penuh terhadap PDNS 2 ditargetkan tuntas pada pertengahan Agustus 2024.

Seperti diketahui, pada Kamis (20/6) terjadi gangguan pada Pusat Data Nasional yang berdampak pada beberapa layanan publik. Salah satu layanan yang terdampak adalah keimigrasian.

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim mengatakan sejak Sabtu (22/4) layanan keimigrasian sudah pulih.

Imigrasi memutuskan untuk memindahkan pusat data (data center) 12 jam sejak gangguan teknis di PDN Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) teridentifikasi.

Budi Arie Setiadi sebelumnya juga mengatakan bahwa pihak yang menyerang Pusat Data Nasional (PDN) dengan virus ransomware meminta tebusan sebesar 8 juta dolar Amerika Serikat.

"Iya menurut tim (meminta) 8 juta dolar AS," kata Budi Arie dijumpai di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Kemudian, Budi Arie mengungkapkan serangan tersebut merupakan virus ransomware jenis baru dari lockbit 3.0.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper