Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons NATO Usai Rusia dan Korea Utara Teken Perjanjian Pertahanan

Ketua NATO merespons soal penandatanganan perjanjian pertahanan oleh Rusia dan Korea Utara
Presiden Turki Tayyip Erdogan bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Ankara, Turki 16 Februari 2023. Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS
Presiden Turki Tayyip Erdogan bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Ankara, Turki 16 Februari 2023. Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - NATO merespons perjanjian pertahanan antara Rusia dengan Korea Utara (Korut) semakin menunjukkan keharmonisan negara-negara otoriter.

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian dengan pemimpin Korut Kim Jong Un yang mencakup bidang pertahanan. 

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menuturkan bahwa Korut telah memberikan amunisi dalam jumlah besar kepada Rusia. Sementara itu, China dan Iran juga mendukung Rusia secara militer, dalam perang melawan Ukraina. 

Dengan adanya kesepakatan Rusia dan Korut tersebut, kata Stoltenberg, negara-negara otoriter semakin bersekutu.  

"Ketika mereka semakin bersekutu - rezim-rezim otoriter seperti Korea Utara dan Cina, Iran, Rusia - maka semakin penting bagi kita untuk bersekutu sebagai negara-negara yang percaya pada kebebasan dan demokrasi," jelasnya, dikutip dari ReutersKamis (20/6/2024). 

Menurutnya, kini penting bagi NATO untuk terus menggenjot kerja sama dengan sekutunya di Asia-Pasifik. Hal itu pun menjadi salah satu alasan para pemimpin dari Australia, jepang, Selandia Baru hingga Korea Selatan diundang ke pertemuan puncak NATO di Washington bulan depan. 

Di lain sisi, anggota NATO lainnya prihatin dengan keseimbangan fiskal. Mereka ingin membelanjakan uangnya untuk kesehatan dan pendidikan. 

“Jika kita tidak mampu menjaga perdamaian, maka apa yang kita lakukan di bidang kesehatan, perubahan iklim, dan pendidikan ... akan gagal,” tambahnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper