Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melaporkan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Seruan Aksi Tanggap Darurat Bencana Kemanusiaan Gaza, di Amman, Yordania, kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore ini, Kamis (13/6/2024).
Prabowo bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk melaporkan hasil KTT tersebut sambil makan sore.
"Saya baru saja menghadap bapak presiden sekalian diajak makan. Bisa dikatakan ini udah agak sore jadi makan sore. Saya baru tiba dari luar negeri, dari Yordania dan dari Arab Saudi, mendarat di Halim jam 11 dan baru saja diterima bapak presiden," ujarnya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Laporan Prabowo ke Jokowi terkait dengan KTT itu khususnya mengenai bantuan kemanusiaan dari Indonesia yang segera bisa disiapkan. Selain itu, berkaitan dengan antisipasi gencatan senjata yang diharapkan akan terwujud.
"Dan seandainya gencatan senjata itu tidak terwujud pun langkah-langkah apa yang harus diambil untuk mendesak kedua pihak untuk gencatan senjata dan untuk membantu rakyat Palestina di Gaza," lanjut Prabowo.
Presiden terpilih 2024 itu juga menyampaikan, Indonesia sudah mengumumkan siap untuk mengevakuasi 1.000 pasien agar bisa dirawat di Indonesia dan setelahnya dikembalikan ke Gaza begitu situasi normal. Hal itu disampaikan olehnya kepada peserta KTT yang meliputi sejumlah kepala negara hingga Sekjen PBB António Guterres.
Baca Juga
Prabowo juga menawarkan inisiatif mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan tokoh-tokoh pimpinan pondok pesantren untuk menampung anak-anak yatim piatu di Gaza.
Di sisi lain, Prabowo juga kembali menyatakan siap untuk mengirim tenaga dokter dan perawat guna mengoperasikan rumah sakit lapangan di kawasan Gaza.
"Saya baru lapor ke presiden. Presiden mengatakan kita tetap bila diminta dan bila diizinkan kami tetap siapkan pesawat Hercules untuk terus mengirim bantuan lewat udara, dan apabila diperlukan kami siap kembali mengirim kapal rumah sakit. Mereka juga minta kita bantu tidak hanya Gaza tetapi tepi barat, karena tepi barat juga ternyata keadaannya sangat sulit," ujarnya.
