Bisnis.com, JAKARTA — Israel menilai respons Hamas terhadap usulan gencatan senjata Amerika Serikat adalah penolakan, khususnya terhadap sejumlah poin krusial dalam proposal tersebut.
Hal itu disampaikan seorang pejabat Israel yang tidak ingin namanya disebutkan kepada Reuters, Selasa (11/6/2024).
Pejabat itu mengeklaim bahwa Israel telah menerima jawaban Hamas dari para mediator. Dalam respons tersebut, Hamas disebut telah mengubah sejumlah klausul dalam usulan gencatan senjata tersebut.
“Hamas mengubah semua parameter utama dan paling berarti,” jelasnya.
Oleh karena itu, pejabat tersebut menegaskan bahwa Hamas telah menolak proposal damai itu, khususnya terkait dengan usulan pembebasan sandera yang diajukan Presiden AS Joe Biden.
"Hamas telah menolak proposal pembebasan sandera yang diajukan oleh Presiden Biden," kata sumber anonim tersebut.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Hamas secara resmi menanggapi usulan gencatan senjata AS untuk perang yang telah berlangsung delapan bulan di Jalur Gaza, pada Selasa (11/6/2024).
Negara mediator, Mesir dan Qatar, mengakui bahwa mereka telah menerima tanggapan Hamas terhadap proposal yang disiapkan Presiden AS Joe Biden pada 31 Mei itu. Namun, baik Mesir maupun Qatar tidak mengungkapkan isi dari jawaban Hamas.
Pejabat Hamas, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa tanggapan tersebut menegaskan kembali pendiriannya bahwa gencatan senjata harus mengarah pada penghentian permanen perang di Gaza, penarikan pasukan Israel, rekonstruksi daerah Palestina dan pembebasan tahanan Palestina di Israel.
"Kami menegaskan kembali pendirian kami sebelumnya. Saya yakin tidak ada kesenjangan besar. Kesepakatan kini berada di tangan Israel."
Amerika Serikat mengatakan Israel menerima usulannya, tetapi Israel belum secara terbuka menyatakan hal tersebut. Di sisi lain, Israel telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan berkomitmen untuk mengakhiri serangannya di Gaza sebelum Hamas dilenyapkan.