Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok Islam Palestina Hamas, menyambut baik resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mendukung proposal gencatan senjata di Gaza.
Hamas menyatakan siap bekerja sama dengan mediator dalam melaksanakan prinsip-prinsip rencana tersebut.
Sebelumnya Hamas mengatakan bahwa mereka hanya bersedia menerima kesepakatan yang akan mengakhiri perang di Gaza, pada Senin (10/6/2024).
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia bertekad untuk melanjutkan perang melawan Hamas.
Hamas menyatakan menyambut baik resolusi DK PBB yang menegaskan gencatan senjata permanen di Gaza, penarikan pasukan penuh, pertukaran tahanan, rekonstruksi, pemulangan pengungsi ke wilayah tempat tinggal mereka, penolakan terhadap perubahan atau pengurangan demografi di wilayah Jalur Gaza, dan pengiriman bantuan yang diperlukan kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Presiden AS Joe Biden menguraikan perjanjian gencatan senjata itu pada bulan lalu, dan memperkirakan gencatan senjata dilakukan secara bertahap, yang pada akhirnya mengarah pada berakhirnya perang secara permanen.
Baca Juga
Namun Israel mengatakan pihaknya hanya akan menyetujui gencatan senjata sementara sampai Hamas dikalahkan, sementara Hamas membantah bahwa pihaknya tidak akan menerima kesepakatan yang tidak menjamin perang akan berakhir.
Ketika konflik sudah memasuki bulan ke-9, rencana tersebut mendapat dukungan lebih lanjut dari PBB di mana 14 anggota Dewan Keamanan mengadopsi resolusi yang dirancang AS untuk mendukung usulan tersebut, sementara Rusia abstain.
Dilansir Reuters, secara terpisah, kelompok Jihad Islam mengatakan bahwa mereka memandang positif terhadap resolusi tersebut, terutama dalam hal membuka pintu untuk mencapai penghentian agresi secara menyeluruh dan penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza, pada Selasa (11/6/2024).
Hamas juga mengatakan pihaknya bersedia terlibat dalam negosiasi tidak langsung mengenai penerapan prinsip-prinsip tersebut yang konsisten dengan tuntutan rakyat dan perlawanan Palestina.
Kemudian, di Tepi Barat yang diduduki Israel, Kepresidenan Palestina menyambut baik resolusi tersebut dengan mengatakan bahwa kepresidenan setuju dengan resolusi apa pun yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan menjaga kesatuan tanah Palestina.
Seperti diketahui, para pejabat kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas itu, melaporkan terdapat lebih dari 37.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel yang telah berlangsung selama 8 bulan di Jalur Gaza.
Perang dimulai ketika militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, yang menurut perhitungan Israel, telah menewaskan 1.200 orang dan menculik sekitar 250 lainnya.