Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keji! Israel Gempur Sekolah di Gaza, 27 Orang Tewas

Israel mengklaim telah menyerang sekolah PBB di Nuseirat, Gaza pada Kamis (6/6/2024) yang diduga dijadikan markas Hamas.
Tentara Israel berjalan di dekat tank di tengah konflik Israel dan Hamas di dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024./Reuters
Tentara Israel berjalan di dekat tank di tengah konflik Israel dan Hamas di dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Israel mengklaim telah menyerang sebuah sekolah di Jalur Gaza pada Kamis (6/6/2024) yang diduga dijadikan markas Hamas. Sedikitnya 27 orang yang sedang berlindung dilaporkan tewas.

Melansir Reuters, Israel mengklaim bahwa sekolah PBB di Nuseirat, Gaza tengah, dijadikan pos komando Hamas. Israel juga menyebut serangannya menewaskan pejuang Hamas di sana.

Namun, direktur kantor media Gaza yang dikelola Hamas Ismail Al-Thawabta menolak klaim Israel bahwa sekolah PBB tersebut dijadikan termpat persembunyian Hamas.

"Penjajah menggunakan kebohongan terhadap opini publik melalui cerita-cerita palsu yang dibuat-buat untuk membenarkan kejahatan brutal yang mereka lakukan terhadap puluhan pengungsi," kata Thawabta.

Militer Israel mengatakan bahwa sebelum serangan jet tempur Israel, militer telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko bahaya bagi warga sipil.

Israel mengatakan tidak akan menghentikan pertempuran selama pembicaraan gencatan senjata.

Pada Rabu (5/6/2024), Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pihaknya akan menuntut diakhirinya perang secara permanen di Gaza dan penarikan Israel sebagai bagian dari rencana gencatan senjata. Tuntutan tersebut menjadi pukulan usulan gencatan senjata Presiden AS Joe Biden pekan lalu.

Pernyataan dari pemimpin Hamas tersebut tampaknya merupakan jawaban atas proposal yang disampaikan oleh Biden minggu lalu. Washington telah mengatakan bahwa mereka sedang menunggu untuk mendengar jawaban dari Hamas atas apa yang digambarkan oleh Biden sebagai inisiatif Israel.

"Gerakan dan faksi-faksi perlawanan akan menghadapi secara serius dan positif setiap kesepakatan yang didasarkan pada pengakhiran agresi secara menyeluruh dan penarikan mundur serta pertukaran tawanan," ujar Haniyeh.

Ketika ditanya apakah pernyataan Haniyeh merupakan balasan dari kelompok tersebut kepada Biden, seorang pejabat senior Hamas mengamini hal tersebut.

AS masih berusaha keras untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Direktur CIA William Burns bertemu dengan para pejabat senior dari mediator Qatar dan Mesir pada hari Rabu di Doha untuk mendiskusikan proposal gencatan senjata.

Sejak gencatan senjata singkat selama sepekan pada November, semua upaya untuk mengatur gencatan senjata telah gagal. Hamas bersikeras dengan tuntutannya untuk mengakhiri konflik secara permanen, sementara Israel mengatakan bahwa mereka siap untuk membahas jeda sementara sampai kelompok militan tersebut dikalahkan.

Biden telah berulang kali menyatakan bahwa gencatan senjata sudah hampir tercapai selama beberapa bulan terakhir, namun gencatan senjata tersebut tidak kunjung terwujud.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper