Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hamas Desak Israel untuk Segera Gencatan Senjata di Gaza

Kelompok Hamas Palestina mendesak pasukan Israel untuk segera melakukan gencata senjata di Gaza.
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok Hamas mendesak militer Israel menerapkan komitmen yang jelas terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan militernya dari Jalur Gaza, Palestina. 

Dikutip dari Reuters, Rabu (5/6/2024), seorang pejabat senior kelompok Hamas mengatakan sebelum Israel punya komitmen yang jelas atau tidak berubah, Hamas tidak akan setuju dengan kesepakatan apa pun.

Qatar, Amerika Serikat (AS), dan Mesir menjadi negara mediator antara Hamas dengan Israel supaya mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Selain itu, Qatar juga mendesak Israel agar menjelaskan posisinya dengan jelas serta dukungan penuh pemerintah Israel supaya kesepakatan gencatan senjata dapat dilakukan.

Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan Hamas tidak akan setuju dengan kesepakatan apa pun jika tidak ada jaminan gencatan senjata permanen hingga kesepakatan mengenai pertukaran sandera.

“Kami tidak dapat menyetujui perjanjian yang tidak mengamankan, menjamin, dan memastikan gencatan senjata permanen, penarikan penuh dari Jalur Gaza dan menyelesaikan kesepakatan pertukaran yang sangat serius,” ujarnya saat konferensi pers yang disiarkan di televisi, dikutip dari Reuters, Rabu (5/6/2024).

Pada Jumat (31/5/2024), Presiden AS Joe Biden telah mengajukan proposal tiga fase yang berisi rencana-rencana untuk mencapai kesepakatan berakhirnya perang antara Israel vs Palestina

Tiga Fase Perang Israel vs Palestina

beberapa poin dalam proposal tiga fase tersebut, yaitu:

Fase Pertama

Biden mengajukan rencana gencatan senjata secara penuh antara Hamas dengan Israel dengan waktu yang diberikan selama enam minggu.

Dalam proposal tersebut, Biden menekan Israel agar menarik pasukan militernya dari Gaza dan beberapa sandera akan dibebaskan pada Agustus 2024, ditukar ratusan sandera Palestina.

Pada fase ini, Hamas dan Israel akan melakukan negosiasi untuk gencatan senjata permanen. Biden berpendapat gencatan senjata permanen akan bertahan selama Hamas memenuhi komitmennya.

Fase Kedua

Biden mengajukan rencana pertukaran sandera yang kondisinya masih hidup, termasuk anggota militer, dengan begitu Israel akan menarik pasukan militernya dari Gaza sehingga gencatan senjata permanen dapat tercapai.

Hamdan mengatakan Israel hanya ingin menyandera warga Palestina dan terus melanjutkan agresi dan perang terhadap Palestina.

"Israel hanya menginginkan satu fase di mana mereka menyandera semua orang, lalu melanjutkan agresi dan perang terhadap rakyat kami," ujarnya, dikutip dari Reuters.

Dia menginginkan para negara mediator mendesak kejelasan posisi Israel untuk sepakat dan komitmen terhadap gencatan senjata secara permanen dan penarikan penuh pasukannya dari Gaza.

“Kami meminta para mediator untuk mendapatkan posisi yang jelas dari pendudukan Israel untuk berkomitmen terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan penuh,” tambahnya.

Hamas memberikan penilaian yang positif terhadap proposal yang diajukan Biden itu.

Pada Minggu (2/6/2024), pihak AS menyampaikan apabila Hamas setuju rencana yang diusulkan Biden dalam proposal tiga fase, diprediksi Israel akan mengikutinya.

Fase Ketiga

Biden mengajukan rencana rekonstruksi besar-besaran infrastruktur di Gaza yang hancur akibat perang selama delapan bulan serta menyerahkan sisa sandera Israel yang telah tewas kepada keluarganya. (Ahmadi Yahya)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper